Kurang dari 1x24 Jam, UPTD PJJ Cek Ruas Jalan Sumberjaya-Kebuntebu
![](https://radarlambar.bacakoran.co/upload/a87cca237a3d0f5bb432caa51e8e4732.jpg)
CEK KERUSAKAN: Kurang dari 1x24 jam pasca menerima keluhan masyarakat perihal adanya kerusakan pada ruas jalan Sumberjaya-Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat, UPTD PJJ Wilayah V menurunkan tim untuk melakukan pengecekan pada Rabu 24 Januari 2024. Foto Dok --
BALIKBUKIT - Kurang dari 1x24 jam pasca menerima keluhan masyarakat perihal adanya kerusakan pada ruas jalan Sumberjaya-Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Wilayah V yang membawahi Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus langsung menurunkan tim untuk melakukan pengecekan pada Rabu 24 Januari 2024.
Kepala UPT PJJ Wilayah V Aprisol Putra mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan oleh timnya di lapangan, memang ada titik yang kembali mengalami kerusakan.
Kerusakan tersebut, kata dia, dipicu lantaran tidak adanya drainase, yang menyebabkan pada titik tersebut kerap dialiri dan tergenang air pasca hujan yang mempercepat kerusakan pada aspal jalan.
"Tadi tim sudah turun ke lokasi, memang ada kerusakan di titik tersebut, penyebabnya karena tidak adanya drainase, ini akan kami tangani dalam waktu dekat ini, apakah akan dibuatkan drainase juga nanti akan dilihat," ungkap Aprisol.
Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat yang telah menginformasikan prihal kerusakan pada ruas jalan tersebut. Sebagai pihak yang berwenang dibawah Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung pihaknya berupaya cepat merespon cepat keluhan masyarakat.
"Terimakasih atas informasinya, kami akan berupaya untuk segera mungkin melakukan penanganan jalan yang dikeluhkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, perbaikan jalan berupa tambal sulam (patching) pada ruas penghubung Kecamatan Sumber Jaya dengan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat yang pelaksanaanya akhir tahun 2023 lalu dikeluhkan warga.
Keluhan itu karena kegiatan terkesan asal-asalan sebab saat ini baru berjalan kurang lebih dua bulan jalan kembali rusak. Parahnya lagi kerusakan jalan yang terlihat berupa tambal sulam aspal yang kembali berlubang di lokasi jalan yang diperbaiki.
Jefri salah satu warga yang melintas, mengatakan kerusakan jalan itu di duga karena proyek perbaikan jalan tersebut di sinyalir asal-asalan dengan kwalitas material yang buruk sehingga baru beberapa saat jalan tersebut kembali mengalami kerusakan.
Kata dia, buruknya kualitas bangunan tersebut terlihat dengan adanya lubang di atas jalan yang baru saja selesai di perbaiki. “Kondisi ini sangat di sayangkan dan harus nya jadi perhatikan pemerintah, masa baru beberapa bulan selesai di perbaiki kok sudah rusak, artinya perlu di evaluasi pihak rekanan yang mengerjakan proyek jalan ini," desaknya.
Begitu pula kepada pihak rekanan dirinya meminta agar menjalankan tangung jawab dalam masa pemeliharaan. "Harapan kami jangan karena masyarakat Lampung Barat selalu diam dan tidak reseh sehingga dalam pengerjaan terkesan dilakukan asalan. Kepada pengawas pekerjaan dari pemerintah kami harapkan juga untuk profesional dalam melaksanakan tugas sehingga kualitas pembangunan betul-betul sesuai dengan spesifikasi. Kalau seperti ini kan terkesan buang-buang anggaran dan yang dirugikan adalah masyarakat pengguna jalan karena tidak setiap saat pemerintah dapat memberikan pembangunan apalagi hanya di satu tempat," pintanya.
”Pemerintah bisa mempertimbangkan pihak rekanan yang kurang profesional dalam bekerja. Kasian anggaran ratusan sampai miliaran rupiah, tapi sebulan sudah rusak lagi. Pemerintah harus tegas dengan kontraktor agar tidak seperti ini lagi," tutup dia. (*)