KUARTAL I 2025, Laba Bersih BRI Tembus Rp13,8 Triliun

Ilustrasi. pelayanan nasabah di BANK BR. Foto-Net--

Radarlambar.bacakoran.co-PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat kinerja keuangan solid sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Laporan keuangan BRI menunjukkan bahwa hingga akhir Maret 2025, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun. Capaian ini menguatkan posisi BRI sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan paling konsisten di tengah dinamika ekonomi global.

Kinerja positif tersebut turut diikuti dengan pertumbuhan aset yang mencapai Rp2.098 triliun, mencerminkan ekspansi bisnis yang terjaga dan terkonsolidasi. Strategi utama BRI tetap berfokus pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa penyaluran kredit BRI pada kuartal I 2025 mencapai Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen secara tahunan. Dari total kredit tersebut, porsi UMKM mendominasi dengan nilai mencapai Rp1.126,02 triliun atau setara dengan 81,97 persen. Pendekatan ini menjadi fondasi keberhasilan BRI dalam menjaga pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Tidak hanya mencatat pertumbuhan, kualitas kredit juga menunjukkan perbaikan. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat menurun menjadi 2,97 persen, jauh lebih baik dibandingkan posisi 3,1 persen pada periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan pengelolaan risiko kredit yang semakin membaik, seiring penerapan prinsip kehati-hatian dalam proses pembiayaan.

Selain itu, rasio loan to deposit (LDR) BRI mengalami penurunan dari 12,6 persen menjadi 11,12 persen, mencerminkan penguatan likuiditas dan optimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga. Kondisi ini memberikan ruang lebih leluasa bagi BRI untuk tetap ekspansif sekaligus menjaga stabilitas neraca keuangannya.

Di tengah tantangan global seperti perang dagang dan kebijakan tarif tinggi yang dipicu oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, BRI tetap menunjukkan ketahanan. Perusahaan menilai tekanan eksternal tidak memberikan dampak signifikan terhadap bisnis inti, mengingat struktur pembiayaan dan operasional BRI yang berorientasi pada pasar domestik. Permintaan dalam negeri yang kuat menjadi pendorong utama kegiatan ekonomi, dan BRI berada pada posisi yang strategis untuk melayani kebutuhan tersebut.

Kendati berada di bawah Badan Pengelola Investasi (BRI Daya Anagata Nusantara atau Danantara), layanan perbankan BRI tetap berjalan normal. Perubahan struktur kepemilikan tidak mempengaruhi operasional maupun kenyamanan nasabah. Pelayanan tetap berlangsung seperti biasa, dengan dukungan teknologi dan jaringan yang luas.

Manajemen BRI juga menegaskan komitmennya untuk menjaga kesinambungan kinerja hingga akhir tahun. Dengan portofolio yang kuat di sektor UMKM, efisiensi biaya operasional, serta kemampuan adaptasi terhadap dinamika pasar, BRI optimistis dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

Performa kuartal pertama ini sekaligus menjadi indikator bahwa BRI berada di jalur yang tepat dalam mengimplementasikan strategi pertumbuhan berbasis keberlanjutan, inklusi keuangan, dan digitalisasi. Ke depan, perusahaan juga akan memperkuat ekosistem pendanaan UMKM, termasuk mengembangkan sinergi dengan fintech dan lembaga keuangan mikro. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan