Timnas Indonesia Bersolek Jelang Duel Lawan China: Struijk Bisa Jadi Kejutan Bernilai Rp 278 Miliar

Pascal Struijk Kejutan dalam Proses Naturalisasi Timnas Indonesia. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Timnas Indonesia tampaknya benar-benar serius menatap masa depan. Dengan semakin padatnya agenda internasional dan ambisi lolos ke Piala Dunia 2026, skuad Garuda terus melakukan transformasi besar-besaran—tak hanya dari sisi permainan, tetapi juga dari komposisi pemain. Salah satu langkah strategis yang tengah jadi sorotan adalah upaya mendatangkan bek tangguh milik Leeds United, Pascal Struijk.

Pemain berpostur 1,90 meter itu disebut-sebut masuk dalam daftar target naturalisasi Indonesia. Nilai pasarnya yang menyentuh Rp 278,11 miliar membuat langkah ini tampak ambisius sekaligus menggoda. Apalagi, Struijk memiliki darah Indonesia dari pihak kakek dan neneknya yang berasal dari Surabaya.

Menariknya, jelang laga penting kontra China pada 5 Juni 2025 di Stadion Gelora Bung Karno, manuver Indonesia ini langsung membuat media asing—terutama dari China—gerah. Mereka menyebut proses naturalisasi Struijk sebagai ancaman nyata bagi peluang tim mereka di Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Tak mengherankan jika berita soal Struijk disambut dengan nada khawatir di media-media China. Salah satu portal berita populer bahkan menggambarkan potensi kehadiran sang bek sebagai "mimpi buruk" yang datang di saat genting, mengingat ia bisa memperkuat Indonesia dalam laga krusial kontra China dan Jepang.

Langkah Timnas Indonesia yang semakin aktif mencari pemain diaspora dan keturunan kini mulai mengundang perhatian luas. Kehadiran pelatih anyar Patrick Kluivert yang aktif memantau langsung para pemain di Eropa memperlihatkan pendekatan yang lebih strategis. Salah satu momen yang mencuri perhatian publik adalah ketika Struijk terlihat duduk dekat Kluivert saat menyaksikan pertandingan Leeds—momen yang menimbulkan spekulasi soal sudah adanya komunikasi dan kesepahaman antara keduanya.

Langkah ini bukan tanpa tantangan. Meski Struijk memiliki garis keturunan Indonesia, proses naturalisasi bukan hal yang instan. Selain birokrasi yang rumit, ia juga harus melewati prosedur administrasi dan aturan FIFA. Namun, bila berhasil, Struijk akan menjadi tambahan kekuatan signifikan bagi lini belakang Indonesia yang mulai menunjukkan kemajuan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Di sisi lain, tekanan terhadap China makin besar. Mereka kini berada dalam posisi tidak nyaman. Pertemuan dengan Indonesia bukan sekadar laga biasa, tetapi menjadi penentu perjalanan mereka menuju putaran berikutnya. Dengan Indonesia yang terus berbenah dan diperkuat oleh nama-nama baru, ketegangan makin terasa.

Pascal Struijk sendiri adalah pemain berpengalaman di level klub. Bersama Leeds United, ia mencatatkan lebih dari 130 penampilan, dengan kontribusi gol dan ketangguhan di lini pertahanan. Dengan usianya yang masih 24 tahun, ia berada di puncak performa dan bisa menjadi aset jangka panjang bagi skuad Garuda jika naturalisasi benar-benar terjadi.

Kini, publik menantikan bagaimana kelanjutan proses ini. Jika Pascal benar-benar bergabung, Timnas Indonesia akan punya sosok pemimpin lini belakang yang bisa memberi pengaruh besar di lapangan. Bagi para pendukung Garuda, ini bukan hanya tentang merekrut pemain mahal, tetapi tentang membangun tim nasional yang bisa menatap panggung dunia dengan lebih percaya diri. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan