Motor Ekonomi Warga, Pekon Kenali Dorong Kopdes Merah Putih

MUSDESUS : Pemerintah Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, Musdesus untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Foto Dok--
BELALAU - Pemerintah Pekon Kenali, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Senin (5/5/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari gagasan program nasional yang lahir di era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, sebagai upaya menghidupkan kembali semangat ekonomi kerakyatan berbasis desa.
Musdesus yang berlangsung di balai pekon setempat itu dihadiri oleh unsur Pemerintah Kecamatan Belalau, Peratin Kenali Adi Praja, pendamping desa Azwan, unsur LHP, aparatur pekon, serta sejumlah tokoh masyarakat yang antusias mengikuti jalannya forum.
Peratin Kenali Adi Praja menyampaikan harapan besar atas terbentuknya Koperasi Desa Merah Putih. Ia menekankan pentingnya peran koperasi sebagai sarana kolektif masyarakat untuk memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya di sektor-sektor produktif desa seperti pertanian, perdagangan kecil, dan UMKM.
“Kami menyambut baik program Koperasi Desa Merah Putih ini. Harapannya koperasi ini nantinya dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk tumbuh bersama, saling menopang, dan tentu saja meningkatkan kesejahteraan warga Pekon Kenali,” ujar Adi.
Lebih lanjut ia menambahkan, koperasi bukan hanya sekadar lembaga simpan pinjam, tetapi juga bisa berperan dalam penguatan akses pasar, distribusi produk lokal, hingga menjadi alat konsolidasi ekonomi rakyat. Pemerintah Pekon Kenali, kata dia, berkomitmen penuh untuk mendampingi dan memfasilitasi proses pembentukan dan operasional koperasi ini ke depan.
Kehadiran program Koperasi Desa Merah Putih sendiri merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat kemandirian ekonomi desa. Gagasan ini diharapkan mampu mendorong kebangkitan ekonomi dari bawah, melalui gotong royong dan pengelolaan aset bersama oleh warga desa.
Sementara itu, Pendamping Desa Azwan menegaskan bahwa keberadaan koperasi ini nantinya akan dibangun atas prinsip partisipatif dan akuntabel. Menurutnya, seluruh tahapan pembentukan akan mengedepankan keterbukaan dan pelibatan masyarakat secara langsung agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.
“Musdesus hari ini menjadi langkah awal. Setelah ini akan dilanjutkan dengan pembentukan pengurus koperasi, penyusunan AD/ART, serta penguatan kelembagaan agar koperasi benar-benar siap menjalankan fungsi ekonominya,” kata Azwan.
Masyarakat yang hadir menyambut baik rencana pembentukan koperasi ini. Beberapa warga menyampaikan harapannya agar koperasi yang dibentuk nantinya dapat menjadi solusi konkret atas keterbatasan akses permodalan, pengolahan hasil pertanian, hingga pemasaran produk lokal. *