Jumlah Pekerja Migran Turun, 2024 Tercatat Hanya 78 Orang

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI)--

BALIKBUKIT — Jumlah warga Kabupaten Lampung Barat yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) tercatat mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024. Dinas Ketenagakerjaan dan Industri mencatat hanya 78 orang yang berangkat ke luar negeri sebagai PMI, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 134 orang.

Penurunan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Industri Lampung Barat, Sri Wiyatmi, saat ditemui di kantornya, Senin (5/5). Ia menjelaskan bahwa faktor ekonomi lokal, khususnya tingginya harga komoditas kopi, turut memengaruhi keputusan masyarakat untuk tetap bekerja di daerah.

“Per hari ini, di tahun 2025 baru tercatat 27 orang yang menjadi PMI. Masyarakat lebih memilih menjadi petani karena harga kopi sedang tinggi,” ujar Sri.

Ia menambahkan, mayoritas PMI asal Lampung Barat berasal dari Kecamatan Suoh, Bandar Negeri Suoh (BNS), dan Lumbok Seminung. Meski begitu, ada juga yang berasal dari kecamatan lain seperti Balikbukit, Sumberjaya, dan Way Tenong.

“Wilayah-wilayah tersebut memang menjadi kantong PMI. Namun persebarannya tetap ada di kecamatan lainnya juga,” katanya.

Taiwan masih menjadi negara tujuan utama para pekerja migran dari Lampung Barat, disusul oleh negara-negara seperti Turki dan Hongkong. Menurut Sri, sebagian besar dari mereka adalah perempuan yang telah menikah.

“Alasan keberangkatan bervariasi, mulai dari kebutuhan ekonomi hingga keinginan memperbaiki nasib,” ujarnya.

Pemerintah daerah, kata Sri, terus melakukan sosialisasi melalui aparatur kecamatan untuk memberikan informasi dan pendampingan kepada masyarakat yang berminat menjadi PMI.

“Kami berharap, masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri bisa melakukannya secara prosedural dan memahami hak serta kewajibannya,” tutupnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan