Optimaslisasi BOS, Bawa Madrasah di Lambar Mengukir Banyak Prestasi

OPTIMALISASI BOS : Madrasah di Kabupaten Lampung Barat terus menunjukkan performa membanggakan dengan meraih prestasi diberbagai bidang akademik dan program adiwiyata dengan dukungan Dana BOS. Foto Dok--

BALIKBUKIT - Meski dihadapkan pada tantangan keterbatasan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Madrasah di Kabupaten Lampung Barat justru terus menunjukkan performa membanggakan. Berbagai capaian berhasil diraih, baik dalam bidang lingkungan hidup melalui program Adiwiyata maupun di sektor akademik dan pengembangan karakter peserta didik.

Empat madrasah di Lampung Barat dinobatkan sebagai Madrasah Adiwiyata  tingkat nasional, yakni MIN 1 Lampung Barat, MAN 1 Lampung Barat, MTsN 1 Lampung Barat, serta MIN 3 Lampung Barat dan keempat madrasah sedang bersaing menuju Adiwiyata mandiri tingkat nasional pada tahun 2025.

Sedangkan MIN 2 Lampung Barat telah meraih Adiwiyata mandiri TK nasional pada tahun 2024. Pengakuan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bersama Kementerian Agama sebagai bentuk apresiasi atas komitmen satuan pendidikan dalam membangun budaya cinta lingkungan, bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Menurut Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lampung Barat, Mukip Zaman, keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa keterbatasan anggaran bukanlah penghalang utama selama ada semangat dan komitmen yang kuat dari madrasah.

“Kelima madrasah ini mampu mengelola potensi yang ada secara maksimal. Dari pengelolaan lingkungan, taman edukatif, hingga pembiasaan ramah lingkungan yang diterapkan secara konsisten. Ini prestasi yang membanggakan, karena tidak semua madrasah mampu menembus tingkat nasional dalam program Adiwiyata,” ungkap Mukip, Selasa (6/5/2025).

Mukip menjelaskan bahwa program Adiwiyata tidak hanya soal penghijauan atau kebersihan, melainkan soal pembentukan karakter siswa yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Nilai-nilai tersebut, kata dia, selaras dengan prinsip pendidikan Islam yang menghargai alam dan menanamkan sikap amanah.

Tak hanya Adiwiyata, Madrasah di Lampung Barat juga aktif dalam berbagai ajang kompetisi akademik. Salah satunya melalui Kompetisi Sains Madrasah (KSM), yang secara konsisten diikuti oleh peserta didik dari tingkat MI, MTs, hingga MA. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah siswa asal Lampung Barat bahkan berhasil melaju ke tingkat nasional.

“Prestasi peserta didik dalam KSM menjadi bukti bahwa madrasah tidak tertinggal dalam hal kompetensi dan daya saing akademik. BOS kami arahkan untuk penguatan pembinaan, pelatihan intensif, serta penyediaan kebutuhan belajar siswa yang mengikuti lomba. Ini bagian dari investasi jangka panjang,” jelas Mukip.

Ia menambahkan bahwa dana BOS Madrasah yang diterima memang belum sepenuhnya ideal untuk mendukung semua program unggulan. Namun, melalui pengelolaan yang akuntabel dan sinergi dengan orang tua, komite, dan mitra, madrasah mampu menyesuaikan diri untuk tetap produktif.

“Selama ini kami terus mendorong madrasah agar tidak bergantung sepenuhnya pada BOS. Kolaborasi dengan masyarakat, wali murid, dan pemda menjadi penting, khususnya untuk pembiayaan kegiatan yang bersifat inovatif dan nonrutin,” katanya.

Mukip juga menyoroti pentingnya penguatan digitalisasi madrasah yang menjadi salah satu program strategis Kementerian Agama. Ia menyebut bahwa dalam waktu dekat, sejumlah madrasah akan mulai mengembangkan platform pembelajaran digital, pemanfaatan e-rapor, dan sistem informasi manajemen berbasis teknologi.

“Transformasi digital tidak bisa dihindari. Kami berkomitmen mendampingi madrasah agar bisa beradaptasi. Guru-guru kami ikut pelatihan literasi digital, dan kami berharap ke depan Lampung Barat bisa menjadi salah satu pionir madrasah digital di Lampung,” tutup Mukip.

Melalui semangat kerja keras dan kolaborasi, Madrasah di Lampung Barat terus membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berprestasi.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan