Perluasan Tanaman Kopi, Lambar akan Terima 50.000 Bibit Tanaman Kopi Unggul

Kabid Perkebunan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sumarlin, S.P, M.P.--
BALIKBUKIT - Kabar gembira bagi para petani kopi di Kabupaten Lampung Barat. Tahun ini, daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia itu kembali mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian akan menyalurkan bantuan berupa 50.000 batang bibit kopi unggul yang akan ditanam di lahan seluas 50 hektar.
Kabid Perkebunan, Sumarlin, S.P., M.P., mendampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Yudha Setiawan, S.I.P., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari kegiatan perluasan tanaman kopi melalui peremajaan tanaman kopi. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mutu hasil perkebunan rakyat, khususnya di Lampung Barat.
“Rencananya bantuan ini akan dialokasikan untuk 10 kelompok tani, meskipun saat ini kami masih dalam tahap verifikasi CPCL atau Calon Penerima dan Calon Lokasi. Yang pasti, kelompok yang akan menerima adalah mereka yang sudah mengunggah proposal melalui sistem elektronik dan belum pernah menerima bantuan serupa sebelumnya,” jelas Sumarlin saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (7/5/2025).
Dijelaskannya, bantuan ini bukan sekadar distribusi bibit, melainkan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam menyegarkan kembali perkebunan kopi yang mulai menua dan menurun produktivitasnya. Tak bisa dipungkiri, banyak lahan perkebunan kopi di Lampung Barat yang masih ditanami pohon tua yang sudah tidak produktif.
“Program ini menjadi harapan baru bagi petani agar semangat kembali untuk meremajakan kebunnya. Dengan bibit kopi unggul yang lebih produktif, kami optimistis hasil panen akan meningkat, dan secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan petani,” tambah Sumarlin.
Lampung Barat sendiri dikenal sebagai daerah dengan potensi kopi yang sangat besar, terutama jenis robusta. Dengan perhatian yang terus diberikan oleh pemerintah pusat, diharapkan daerah ini bisa menjadi salah satu pusat produksi kopi berkualitas tinggi yang berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.
“Bantuan bibit kopi ini untuk memotivasi petani khususnya yang tanaman kopinya sudah tua agar dilakukan pergantian. Dengan adanya bantuan ini, kita berharap produksi kopi mangalami peningkatan sehingga pendapatan petani juga meningkat,” pungkas dia.*