Khamenei Tuding AS Biang Perang, Bukan Pembawa Damai

Khamenei Tegaskan Iran Siap Membalas Jika Diserang oleh AS. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan kembali sikap keras terhadap Amerika Serikat, yang ia nilai justru menjadi sumber kekacauan global, bukan penjaga perdamaian sebagaimana sering diklaim oleh pemerintahnya. Dalam sebuah pertemuan dengan tokoh-tokoh pendidikan di Teheran, Khamenei mengkritisi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengaitkan kekuatan militer dengan perdamaian dunia.

Bagi Khamenei, narasi penggunaan kekuatan demi perdamaian hanyalah kedok. Ia menyoroti realitas di mana kekuatan militer AS lebih banyak digunakan untuk melanggengkan perang, khususnya melalui dukungan terbuka terhadap serangan brutal Israel di Gaza. Dalam pandangannya, Amerika Serikat memainkan peran sentral dalam mendanai dan memfasilitasi operasi-operasi militer yang telah menewaskan ribuan warga sipil di Timur Tengah.

Salah satu fokus utama kritik Khamenei adalah pemboman terhadap infrastruktur sipil di Gaza, termasuk rumah sakit dan pemukiman warga. Ia melihat bahwa kekuatan militer negara-negara Barat selama ini lebih banyak digunakan untuk menghancurkan ketimbang melindungi. Alih-alih membawa stabilitas, kekuatan tersebut justru dianggap memperburuk penderitaan masyarakat yang tinggal di kawasan konflik.

Iran, di sisi lain, disebut berkomitmen untuk membangun kekuatan militer dengan tujuan mempertahankan kedaulatan dan menciptakan stabilitas. Bagi Khamenei, kekuatan sejati bukan tentang menaklukkan pihak lain, melainkan tentang membela diri dari agresi luar.

Tidak hanya menyasar AS, Khamenei juga melontarkan kritik tajam terhadap keberadaan Israel di kawasan, yang ia anggap sebagai sumber utama konflik, instabilitas, dan perpecahan. Dalam pandangannya, keberadaan rezim Zionis menjadi ancaman permanen bagi perdamaian di Timur Tengah.

Ia juga menyinggung upaya Amerika untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan, termasuk anggapan bahwa negara-negara Timur Tengah tak bisa bertahan tanpa bantuan Washington. Bagi Khamenei, pandangan ini sudah tak lagi relevan. Ia melihat semakin banyak negara di kawasan yang menunjukkan kemandirian dan keengganan untuk tunduk pada tekanan Barat.

Meski terus menghadapi tekanan ekonomi dan politik dari luar, Iran disebut tetap menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan dan pendidikan. Kepemimpinan Iran yakin bahwa masa depan negara tersebut berada di tangan generasi muda yang semakin tangguh dan mandiri.

Dengan pesan yang tegas dan penuh tantangan, Khamenei ingin menunjukkan bahwa Iran tidak akan mundur di tengah tekanan geopolitik global. Justru sebaliknya, negara itu diklaim akan terus maju dan menjadi kekuatan yang tidak bisa diabaikan di kawasan. (*)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan