Dedi Mulyadi Jadi Sorotan: Dihujani Kritik dan Serangan Buzzer, Tetap Fokus pada Program Sosial

Radarlambar.bacakoran.co -Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi pusat perhatian publik setelah kebijakannya menuai kontroversi. Salah satu langkahnya yang cukup menyita perhatian adalah program pengiriman siswa bermasalah ke barak militer, yang bahkan dilaporkan ke Komnas HAM oleh sejumlah pihak. Kebijakan ini dinilai sebagian kalangan sebagai pendekatan keras yang menimbulkan pro dan kontra.

Di tengah polemik tersebut, Dedi Mulyadi juga menghadapi gelombang serangan dari media sosial. Ia menjadi target kritik yang massif dari sejumlah buzzer yang memberinya berbagai julukan, seperti "Mulyono Jilid 2", "Gubernur Pencitraan", hingga "Gubernur Konten". Serangan ini disebut-sebut berasal dari pihak-pihak yang merasa terganggu oleh berbagai kebijakannya.

Meski terus mendapat tekanan, Gubernur Dedi tetap menjalankan tugasnya dan menegaskan bahwa banyak dari kegiatannya memiliki dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat. Beberapa inisiatifnya bahkan dianggap berhasil dalam mengatasi permasalahan sosial, terutama yang berkaitan dengan kenakalan remaja dan pendidikan karakter.

Dedi juga mencermati bahwa banyak opini negatif terhadap dirinya justru berasal dari warganet di luar wilayah Jawa Barat. Ia menduga, narasi-narasi tersebut disebarkan oleh kelompok tertentu yang memiliki agenda tersendiri. Bahkan, video lama yang menunjukkan dirinya tengah mengaduk semen—yang direkam enam tahun lalu—kembali diviralkan dan dijadikan bahan cibiran sebagai bagian dari pencitraan politik.

Meski demikian, Dedi Mulyadi tidak menunjukkan tanda-tanda melemah. Ia memilih untuk tetap melanjutkan program-programnya, termasuk pendekatan-pendekatan sosial dan budaya yang selama ini menjadi ciri khasnya. Ia juga meyakini bahwa masyarakat Jawa Barat mampu menilai secara objektif kinerjanya, dan tetap memberikan dukungan kepada kebijakan-kebijakan yang dirasa membawa manfaat langsung. (*)