Pendatang Rusak Hutan, Warga Minta Tindakan Tegas

Ilustrasi Perambahan Hutan-Foto Dok---

AIR HITAM— Kelestarian Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) kian terancam seiring maraknya pembukaan lahan oleh pendatang musiman. Warga mukim yang tinggal di sekitar kawasan konservasi tersebut mendesak adanya ketegasan dalam penertiban.

Husain, S.IP., tokoh masyarakat Kecamatan Air Hitam, mengungkapkan kekhawatirannya atas aktivitas pendatang yang membuka lahan secara masif saat musim panen kopi.

“Kami warga mukim peduli pada hutan ini karena ini warisan anak cucu. Tapi makin tahun pendatang semakin banyak membuka lahan, lalu pergi tanpa meninggalkan kontribusi,” ujarnya.

Husain menuturkan, banyak pendatang tidak menetap di daerah tersebut. Mereka juga tidak terlibat dalam kehidupan sosial dan administratif pekon, serta tidak membayar pajak. Sebaliknya, warga mukim justru mengikuti arahan pelestarian seperti penanaman pohon kayu dan bergotong royong dalam rehabilitasi hutan.

Ia menegaskan pentingnya pembedaan antara warga mukim dan pendatang dalam pengelolaan kawasan hutan.

“Perlu ada data yang jelas, siapa yang memang tinggal di sini dan siapa yang hanya datang panen. Jangan semua dianggap sama,” katanya.

Sebagai solusi, Husain mengusulkan pendataan menyeluruh terhadap pemilik lahan di dalam kawasan TNBBS, pengaktifan kembali kelompok tani, serta pelibatan aparat pekon dan pemuda dalam menjaga kawasan.

Ia juga menyarankan adanya gerbang utama sebagai akses masuk resmi ke dalam hutan dan perumusan regulasi yang tegas oleh pemerintah dan pengelola taman nasional.

“Jika memang diperbolehkan berkebun karena alasan kemanusiaan, maka harus ada batas yang jelas. Jangan sampai alasan berkebun malah menjadi legitimasi untuk membabat hutan secara liar,” pungkasnya. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan