Mayoritas Tenaga Kerja RI Lulusan SD Sarjana Hanya 13 Persen

Data BPS menunjukkan dari 145,7 juta orang RI yang bekerja per Februari 2025, 35 persen lulusan SD. Sementara jebolan kampus hanya 13 persen. -Foto CNN Indonesia-

Radarlambar.bacakoran.co - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa mayoritas penduduk bekerja di Indonesia hingga Februari 2025 masih berasal dari kelompok berpendidikan rendah. Dari total 145,77 juta orang yang tercatat bekerja, lebih dari sepertiganya merupakan lulusan sekolah dasar (SD) atau bahkan tidak tamat SD. Temuan ini menyoroti tantangan kualitas tenaga kerja Indonesia di tengah tuntutan pasar kerja yang kian kompetitif.

Dalam laporan bertajuk Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2025, BPS mencatat bahwa 35,89 persen penduduk bekerja hanya memiliki ijazah SD atau lebih rendah. Sementara itu, lulusan sekolah menengah atas (SMA) menyumbang 20,63 persen dari total pekerja, diikuti lulusan sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 17,81 persen, dan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebesar 12,84 persen.

Sementara itu, proporsi pekerja yang pernah mengenyam pendidikan tinggi masih tergolong rendah. Hanya sekitar 12,83 persen penduduk bekerja yang memiliki latar belakang pendidikan diploma maupun sarjana. Rinciannya, 10,44 persen adalah lulusan diploma IV hingga S3, dan 2,39 persen merupakan lulusan diploma I hingga III.

Data ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja masih menjadi isu krusial dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Pendidikan yang rendah umumnya berdampak pada produktivitas kerja, daya saing individu, serta kapasitas adaptasi terhadap perubahan teknologi dan tuntutan industri.

Meski demikian, tren peningkatan kualitas pendidikan mulai tampak. BPS mencatat adanya penurunan jumlah pekerja lulusan SD dan SMP masing-masing sebesar 0,65 dan 0,34 persen poin dibandingkan Februari 2024. Sementara itu, peningkatan terjadi pada tingkat pendidikan menengah atas, kejuruan, dan pendidikan tinggi, dengan kenaikan paling signifikan tercatat pada lulusan SMK sebesar 0,75 persen poin.

Secara keseluruhan, jumlah penduduk usia kerja di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 216,79 juta orang, dengan angkatan kerja sebesar 153,05 juta orang. Dari jumlah tersebut, 145,77 juta orang telah bekerja, sementara 7,28 juta orang masih tercatat sebagai penganggur.

Data ini menegaskan pentingnya penguatan akses dan kualitas pendidikan menengah dan tinggi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja nasional. Di tengah transformasi ekonomi dan digitalisasi, peningkatan keterampilan dan kompetensi menjadi syarat mutlak bagi keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan.(*/edi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan