Gapoktan Muara Jaya Siap Produksi Suplemen Tanah Cair

STC : Sosialisasi Produksi STC Gapakotan Muarajaya Kecamatan Kebuntebu. Foto dok--
KEBUNTEBU – Dua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Kebuntebu, Lampung Barat, yakni Gapoktan Tani Mandiri dari Pekon Muara Jaya 1 dan Gapoktan Jaya Mandiri dari Pekon Muara Jaya 2, mengikuti proses verifikasi calon petani calon lokasi (CPCL) untuk program pembuatan suplemen tanah cair (STC). Akhir pekan ini.
Kegiatan ini dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Lampung bersama Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kebuntebu.
Kepala BPP Kebuntebu, Yazit, S.P., menjelaskan bahwa tahapan verifikasi ini menjadi bagian awal agar para Gapoktan mampu menjalankan produksi STC secara berkelanjutan. "Harapannya, ini menjadi langkah konkret menuju sistem pertanian organik di wilayah kita," ungkap Yazit.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari visi besar Gubernur Lampung, Rahmat Mirjani Djausal, S.T, M.M., dan Wakil Gubernur Dr. Jihan Nurlela, M.M., dalam mewujudkan Lampung Maju menuju Indonesia Emas 2045.
“Program pembuatan STC ini bertujuan menjawab tantangan klasik yang dihadapi petani, yakni keterbatasan pupuk kimia. Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen membangun unit produksi STC di desa-desa penghasil padi,” jelasnya.
Pada tahap awal, sebanyak 500 titik produksi direncanakan tersebar di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
STC sendiri diketahui mengandung multimikroba serta unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman, baik dalam fase vegetatif maupun generatif. “Penggunaan suplemen ini mampu memperkuat pertumbuhan akar, batang, hingga daun, serta mendorong peningkatan hasil panen,” paparnya.
Tak hanya itu, STC juga dipercaya meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama. Produk ini tergolong ramah lingkungan karena berbahan dasar alami dari tumbuhan serta membantu memperbaiki struktur tanah yang rusak sekaligus meningkatkan kesuburan tanah.
Dengan adanya program ini, para petani diharapkan mampu bertransformasi ke arah pertanian yang lebih sehat dan mandiri, sekaligus turut menyukseskan pembangunan pertanian berkelanjutan di Bumi Ruwa Jurai. (rinto/nopri)