BPBD Terus Perketat Pemantauan, Pesisir Barat Masih Rawan Banjir Rob

Kepala BPBD Pesisir Barat Imam Habibbudin -Foto Dok---

PESISIR TENGAH - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) masih menghadapi potensi ancaman banjir rob yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama di sejumlah wilayah pesisir yang telah diidentifikasi sebagai kawasan rawan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun terus memperkuat kewaspadaan serta kesiapsiagaan guna mengantisipasi dampak buruk dari fenomena tersebut.

Kepala BPBD Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., mengatakan, hingga kini terdapat beberapa daerah yang dinilai rentan terhadap banjir rob. Wilayah yang paling terdampak berada di Kecamatan Krui Selatan dan Pesisir Selatan, termasuk di dalamnya Pekon Mandiri Sejati serta beberapa pekon lainnya yang berada di zona pesisir.

“Sementara itu, sebagian wilayah di Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, juga masuk dalam kategori daerah dengan risiko tinggi terkena rob. Pekon-pekon tersebut menjadi perhatian khusus karena berada langsung di garis pantai dan kerap mengalami luapan air laut saat pasang maksimum,” katanya, Senin, 2 Juni 2025.

Menurutnya, meski saat ini belum ada laporan terbaru tentang kejadian rob, BPBD Pesbar tetap siaga dan terus melakukan pemantauan secara intensif. Menurutnya, rob atau banjir akibat naiknya permukaan laut ke daratan biasanya terjadi ketika pasang laut mencapai titik maksimum dan disertai gelombang tinggi. Fenomena ini tak hanya menyebabkan genangan air, tetapi juga dapat merusak infrastruktur, mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat, hingga mengancam keselamatan jiwa apabila tidak diantisipasi dengan baik.

“Sebagai langkah antisipatif, BPBD Pesbar secara berkala memantau data cuaca dan informasi pasang surut laut yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” jelasnya.

Dikatakannya, data tersebut menjadi acuan penting dalam penyusunan strategi mitigasi bencana serta penentuan langkah preventif yang harus segera dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah penyampaian peringatan dini kepada masyarakat di kawasan pesisir.

“Seluruh personel BPBD tetap siaga, terutama di saat-saat tertentu yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. Kita juga terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparatur pekon untuk memperkuat jaringan informasi dan respons cepat jika terjadi kondisi darurat,” pungkasnya.(yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan