Lima Bulan, Investasi di Pesisir Barat Tembus Rp169 M

Kepala DPMPTSP Pesisir Barat, Herdy Wilismar.--
PESISIR TENGAH - Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terus menunjukkan geliat positif dalam pertumbuhan sektor perizinan dan investasi. Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pesbar mencatat, selama periode Januari hingga Mei 2025, sebanyak 706 dokumen perizinan dan non-perizinan telah diterbitkan.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Pesbar, Herdy Wilismar, S.H., M.M., mengatakan, jumlah dokumen tersebut meliputi berbagai jenis layanan. Diantaranya perizinan berusaha melalui sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA), surat izin praktik tenaga kesehatan seperti Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA), Surat Izin Praktik Ners (SIPN), hingga izin usaha perdagangan dan pendirian bangunan gedung (PBG).
“Jumlah 706 dokumen ini mencakup Nomor Induk Berusaha (NIB), surat izin usaha, serta beragam izin praktik profesi kesehatan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan secara legal dan profesional di wilayah Kabupaten Pesbar,” katanya, Selasa, 3 Juni 2025.
Dijelaskannya, tren investasi juga menunjukkan arah yang positif. Berdasarkan data DPMPTSP, sejak Januari hingga Mei 2025, total nilai investasi di Kabupaten Pesbar tercatat mencapai Rp169,99 miliar. Investasi ini terdiri dari dua komponen utama, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Kontribusi PMDN sepanjang lima bulan pertama 2025 mencapai Rp65,91 miliar, sementara PMA berhasil menyumbang nilai investasi sebesar Rp104,08 miliar.
“Dari keseluruhan investasi tersebut, tercatat penyerapan tenaga kerja mencapai 1.938 orang, mayoritas merupakan tenaga kerja lokal. Kita patut bersyukur karena selain mendongkrak perekonomian daerah, realisasi investasi ini juga berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.
Dikatakannya, pencapaian itu merupakan hasil dari sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam membangun iklim investasi yang kondusif. Pemkab Pesbar secara aktif melakukan penyederhanaan proses perizinan dan memperkuat fasilitasi terhadap para investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Berbagai upaya juga dilakukan untuk memastikan seluruh proses investasi berjalan transparan, efisien, dan berbasis pada prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Dari sisi sektor usaha, investasi yang masuk selama Januari hingga Mei 2025 didominasi oleh sektor jasa dan perdagangan. Sektor ini dinilai paling menarik minat investor karena memiliki potensi pertumbuhan yang stabil dan cepat,” katanya.
Masih kata dia, adapun rincian investasi per bulan menunjukkan dinamika yang menarik. Pada Januari 2025, investasi berdasarkan OSS RBA tercatat sebesar Rp11,26 miliar. Memasuki Februari 2025, nilai investasi meningkat menjadi Rp18,74 miliar. Kemudian, pada Maret 2025, terjadi lonjakan signifikan dengan total investasi sebesar Rp62,04 miliar. Selanjutnya pada April 2025, meskipun tidak terdapat investasi dari PMA, PMDN tetap mencatat kontribusi senilai Rp11,96 miliar.
“Sementara itu, pada Mei 2025, nilai investasi kembali melonjak tajam. Total investasi mencapai Rp65,97 miliar. Jika dijumlahkan secara keseluruhan, selama Januari hingga Mei 2025, total nilai investasi mencapai Rp169.991.890.862, dengan jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap mencapai 1.938 orang,” pungkasnya.(yayan/*)