Polisi Ungkap Motif Suami Bunuh Istri di Serang: Cekcok karena Perselingkuhan

Foto: Abu Ali al-Khair, warga Jableh, berjalan di rumahnya yang rusak, saat Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa bergulat dengan dampak dari pembunuhan massal terhadap anggota minoritas Alawi yang dilaporkan, di Jableh, Suriah, 12 Maret 2025. Foto/RE--
Radarlambar.bacakoran.co -– Polisi telah mengungkap motif di balik kasus pembunuhan yang menghebohkan warga Perumahan Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Peristiwa tragis ini melibatkan Wadison Pasaribu yang menghabisi nyawa istrinya, Petry Sihombing.
Dari hasil penyelidikan, pembunuhan diduga dipicu oleh pertengkaran hebat antara pelaku dan korban. Pertengkaran itu terjadi setelah sang istri mengetahui adanya perselingkuhan yang dilakukan suaminya. Emosi yang memuncak berujung pada aksi kekerasan fatal. Wadison diduga menjerat leher istrinya menggunakan tali hingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia.
Setelah melakukan pembunuhan, Wadison mencoba mengaburkan tindak kejahatannya dengan merekayasa seolah-olah terjadi perampokan. Namun, hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi membuat rekayasa itu terbongkar.
Korban dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang ramah, supel, dan aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan. Selama hidupnya, ia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda memiliki konflik dengan tetangga maupun orang sekitar.
Sementara itu, pelaku dikenal sebagai sosok yang juga ramah, namun jarang berada di rumah karena pekerjaan yang mengharuskannya sering berada di luar kota, khususnya di wilayah Lebak, Banten.
Peristiwa ini pertama kali menggegerkan warga pada Minggu dini hari, 1 Juni 2025. Warga sempat mengira kejadian itu adalah aksi perampokan, sebelum fakta sebenarnya terkuak lewat penyelidikan aparat kepolisian. Kasus ini kini terus didalami untuk proses hukum lebih lanjut. (*)