Ketegangan Meningkat, Markas Pusat TPNPB Panggil Egianus Kembali ke Nduga

Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co - Jayawijaya kembali memanas. Di tengah konflik berkepanjangan, muncul ketegangan internal dalam tubuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Sorotan kini tertuju pada Egianus Kogoya, salah satu komandan yang belakangan bergerak sendiri tanpa koordinasi dengan markas pusat.

 

Manajemen pusat TPNPB menyampaikan keberatannya atas langkah Egianus yang melancarkan aksi bersenjata di Wamena tanpa arahan resmi. Langkah sepihak ini dipandang sebagai bentuk pelanggaran komando dan justru memperburuk citra perjuangan Papua Merdeka di mata dunia. Ketegangan makin rumit dengan kisruh seputar pembebasan seorang pilot, yang ternyata dilakukan tanpa kesepakatan bersama. Markas pusat merasa dibohongi dan menyebut kesepakatan itu hanya dilakukan oleh Egianus dan lingkaran terdekatnya.

 

Selain merusak koordinasi internal, tindakan Egianus juga disebut telah menggerus kepercayaan media internasional. Banyak pihak yang sebelumnya membuka ruang dialog kini menjauh karena menilai TPNPB tidak lagi konsisten dalam perjuangannya. Markas pusat menegaskan bahwa keputusan sebesar pengumuman perang seharusnya disampaikan oleh panglima tertinggi, bukan oleh komandan wilayah secara sepihak.

 

Lebih jauh, serangan di Wamena yang menyasar warga sipil dituding bukan bagian dari strategi perjuangan, melainkan luapan emosi pribadi yang tak bisa dibenarkan. Dalam penilaian markas pusat, sikap semacam itu hanya akan menodai nilai-nilai perjuangan dan memperburuk kondisi masyarakat sipil Papua.

 

Melalui jaringan komunikasi internal, permintaan pun dilayangkan: Egianus diminta segera kembali ke markas di Ndugama. Evaluasi dan klarifikasi menyeluruh menjadi tuntutan utama sebelum arah gerakan kembali ditentukan. Markas pusat juga menegaskan bahwa semua unit perlawanan harus tunduk pada sistem komando terpusat demi menjaga kredibilitas dan kekuatan bersama.

 

Kini, TPNPB mengklaim telah memasuki fase restrukturisasi dan konsolidasi. Seruan disampaikan kepada seluruh jajaran untuk kembali ke jalur komando. Di tengah gejolak ini, nasib Egianus Kogoya masih jadi tanda tanya: apakah ia akan kembali dan bertanggung jawab, atau terus memilih jalan sendiri yang bisa memecah belah gerakan? (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan