Pergerakan Tanah Meluas di Purwakarta, Ratusan Warga Akan Direlokasi

Pergerakan Tanah Meluas di Purwakarta, Ratusan Warga Akan Direlokasi--
Radarlambar.bacakoran,.co Fenomena pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus menjadi sorotan. Bencana geologi yang terjadi pada Minggu, 20 April 2025, tak hanya mengubah lanskap wilayah, tetapi juga mengguncang kehidupan ratusan warga yang terdampak.
Pemerintah pusat bergerak cepat merespons situasi ini. Sedikitnya 256 jiwa terdampak bencana telah terdata dan akan segera direlokasi. Skema relokasi langsung dipilih untuk menghindari risiko lebih lanjut, tanpa membangun hunian sementara terlebih dahulu. Lokasi bencana dinyatakan tidak lagi layak untuk ditempati karena mengalami perubahan struktur tanah secara masif.
Dua Skema Relokasi Disiapkan
Pemerintah memberikan dua opsi bagi warga yang terdampak: relokasi terpusat yang disiapkan oleh negara, atau relokasi mandiri dengan lokasi yang disediakan sendiri oleh warga. Apabila warga memilih opsi mandiri, maka tanah relokasi tersebut harus lolos asesmen kelayakan dari Badan Geologi. Jika dinyatakan aman, pemerintah akan membangunkan rumah baru di lokasi tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kini sedang melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan jumlah warga yang akan direlokasi dan skema yang dipilih oleh masing-masing keluarga.
Warga Mengungsi, Hidup Sementara Terpecah
Hingga Rabu, 18 Juni 2025, sebanyak 145 warga mengungsi secara mandiri di rumah kerabat atau tempat kontrakan, sementara 111 lainnya ditampung di Kantor Desa Pasirmunjul. Mereka kini menjalani hari-hari dalam ketidakpastian, sembari menanti kejelasan relokasi dan bantuan lebih lanjut dari pemerintah.
Luas Area Bahaya Meluas Lima Kali Lipat
Temuan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan bahwa wilayah yang berisiko tinggi mengalami gerakan tanah mengalami peningkatan drastis—dari awalnya hanya 2 hektare kini meluas menjadi 10 hektare. Area terdampak terbagi dalam dua zona utama: barat daya seluas 4 hektare dan timur laut seluas 6 hektare.
Meski demikian, Tol Cipularang yang berada tak jauh dari lokasi kejadian dipastikan berada di zona aman dan tidak terdampak langsung oleh pergerakan tanah.
Status Tanggap Darurat Ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Gerakan Tanah selama 14 hari, mulai 16 Juni hingga 1 Juli 2025. Dengan status ini, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengerahkan sumber daya lebih besar dalam penanganan bencana, termasuk mobilisasi alat berat dan bantuan logistik.
Warga sekitar diminta untuk tidak memasuki wilayah yang telah ditetapkan sebagai zona rawan bahaya, bahkan untuk alasan mengambil barang. Pemerintah juga mengimbau pembatasan kendaraan bertonase berat melintas di jalur dekat gawir atau bibir longsoran, demi mencegah tekanan tambahan yang bisa memicu longsor susulan. (*)