Harga Pangan Naik, DKP dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah

GPM ; Dinas Ketahanan Pangan bersama Perum Bulog Liwa menggelar Gerakan Pangan Murah di Pasar Liwa Kecamatan Balikbukit kemarin. Foto Dok --
BALIKBUKIT - Menyikapi gejolak harga bahan pangan yang cenderung naik usai Hari Raya Iduladha, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bersama Perum Bulog Liwa menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pasar Liwa, Kecamatan Balikbukit, pada Selasa (24/6/2025).
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat yang memadati area pasar sejak pagi. Warga tampak berbondong-bondong membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau dibanding harga pasar.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa kegiatan seperti ini memang dibutuhkan, terutama saat harga mulai mengalami kenaikan,” ujar Kepala DKP Lampung Barat, Maidar, S.H., M.Si, Selasa (24/6/2025)
Dijelaskannya, GPM kali ini menyediakan empat jenis komoditas pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat sehari-hari, yakni beras, gula pasir, minyak goreng, dan terigu. Semua barang dijual dengan harga yang sudah disubsidi pemerintah agar tetap terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.
Lanjut dia, beras bola futsal Rp13.000 per kilogram, beras premium Bulog Rp13.600/kilogram, gula pasir Rp17.500 per kilogram, minyak goreng Kita 1 liter (pouch) Rp17.500 per kilogram, minyak goreng 1 liter (bantal) Rp15.000 per kilogram Rp13.600 per kilogram, serta tepung terigu Rp10.000 per kilogram.
“Harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasar. Ini menjadi bentuk kepedulian kami agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok di tengah situasi harga yang naik,” jelas Maidar.
Tidak hanya berhenti di Pasar Liwa, lanjut Maidar, GPM akan berlanjut ke lokasi lain di wilayah Lampung Barat. Kegiatan serupa akan digelar di Pekon Sedampah Indah pada Rabu (25/6) dan Pasar Seblat, Kecamatan Sukau, pada Kamis (26/6).
Pemerintah daerah berharap kegiatan ini bisa menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau wilayah yang rawan terhadap lonjakan harga pangan.
“Kami berharap dengan adanya gerakan pangan mandiri ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya untuk mencukupi kebutuhan sehari hari,” tambahnya.
Masih kata dia, Gerakan Pangan Murah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi dan memastikan ketersediaan pangan di masyarakat. Tren kenaikan harga bahan pangan yang biasa terjadi pasca lebaran dinilai bisa berdampak langsung pada daya beli masyarakat jika tidak diantisipasi sejak dini.
Selain menjual bahan pokok dengan harga murah, kegiatan GPM juga menjadi sarana edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya memilih bahan pangan berkualitas dengan harga yang wajar.
“Kami juga memberi edukasi agar masyarakat tidak panik membeli. Pasokan pangan kita aman. Jadi belanjalah secukupnya dan bijak,” terang Maidar.
Warga yang hadir dalam kegiatan GPM di Pasar Liwa menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah daerah dan Bulog. Banyak di antara mereka yang berharap kegiatan serupa bisa diadakan secara berkala, terutama di momen-momen menjelang hari besar keagamaan atau saat harga pasar sedang melonjak.
“Beras dan minyak di pasar sekarang mahal banget, makanya pas ada GPM ini langsung beli buat stok di rumah,” kata Fitri, salah satu warga Balikbukit. (lusiana)