Krisis Gaza Memanas, Israel Akui Kebuntuan Militer dan Dorongan Gencatan Senjata Meningkat

Militer Israel masih terus melancarkan serangan di Jalur Gaza.//Foto: REUTERS.--

Meskipun Amerika Serikat mengisyaratkan kabar baik, Hamas menilai bahwa pernyataan politik saja tidak cukup. Mereka meminta tindakan konkret dari AS untuk menekan Israel menghentikan operasi militer dan memulai proses perdamaian yang menyeluruh.

 

Netanyahu sendiri berada di bawah tekanan politik domestik. Keluarga tahanan dan oposisi menuduhnya menunda-nunda kesepakatan demi mempertahankan posisi politik pribadi. Sejumlah pengamat menilai bahwa langkah Israel yang terus melanjutkan perang bisa menjadi bumerang dalam jangka panjang, terutama jika dukungan publik mulai melemah.

 

Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan dan melukai lebih dari 188.000 warga Palestina. Ribuan lainnya dilaporkan hilang, sementara ratusan ribu harus mengungsi dari rumah mereka. Krisis kemanusiaan pun semakin memburuk akibat kelaparan dan kerusakan infrastruktur yang parah.

 

Dengan tekanan meningkat di semua sisi, masa depan Jalur Gaza kini berada di titik kritis yang membutuhkan keputusan strategis, baik dari Israel, Palestina, maupun komunitas internasional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan