PMI Metro Andalkan Pendonor Sukarela Penuhi Kebutuhan Darah

Wakil walikota Metro saat donor darah ke UTD PMI Kota Metro-Foto Dok---
Radarlambar.bacakoran.co – Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Metro mengandalkan kontribusi besar dari pendonor sukarela guna mencukupi kebutuhan darah yang terus meningkat. Berdasarkan data, rata-rata jumlah pendonor aktif di Metro mencapai 2.140 orang setiap bulan, dengan 96,4 persen di antaranya merupakan pendonor sukarela.
“Ini angka yang cukup tinggi untuk skala kota. Kami sangat bergantung pada semangat sukarela masyarakat,” ujar Plt. Kepala UTD PMI Kota Metro, dr. Melly Kemdarsari, Rabu (25/6).
Sebagai bentuk inovasi, UTD PMI Metro juga meluncurkan aplikasi Donorku. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk memantau stok darah secara real-time, mengecek riwayat donor, serta mengetahui jadwal dan lokasi mobil donor.
Namun, tingginya jumlah pendonor belum sepenuhnya mampu memenuhi permintaan darah, terutama untuk komponen tertentu seperti Trombosit Concentrate (TC). Dalam kondisi mendesak, pihak UTD akan berkoordinasi dengan komunitas pendonor dan menyebarkan informasi lewat media sosial. Jika diperlukan, droping darah akan dilakukan dari UDD Pembina Provinsi Lampung.
"Distribusi lintas kabupaten juga sering kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan darah spesifik,” jelas Melly.
Sepanjang 2024, rata-rata darah yang diterima mencapai 1.622 kantong per bulan. Setelah melalui proses pemisahan komponen, jumlah itu bisa menghasilkan 1.982 kantong produk darah, seperti Packed Red Cells (PRC), TC, dan Whole Blood (WB). Tingkat distribusi mencapai 90,6 persen, sementara sisanya tidak didistribusikan karena alasan medis seperti ketidakcocokan golongan atau hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi standar.
Golongan darah A+ tercatat paling sering mengalami kekosongan tahun ini, sedangkan stok O+ relatif aman. Musim libur, cuaca ekstrem, dan hari raya keagamaan disebut menjadi periode kritis karena jumlah pendonor biasanya menurun.
Melly juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Metro, salah satunya lewat imbauan Wakil Wali Kota kepada ASN untuk mendonorkan darah saat Ramadhan dan Idul Fitri. Hasilnya, PMI Metro mengumpulkan 691 kantong darah—naik 26,8 persen dari tahun sebelumnya.
Ke depan, UTD PMI Metro akan menerapkan sistem proyeksi kebutuhan berdasarkan historis permintaan 26 minggu terakhir. Selain itu, upaya peningkatan edukasi dan penguatan komunitas sukarelawan melalui unit P2D2S (Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela) juga akan terus digalakkan.
“Kami ingin menjadikan donor darah sebagai budaya hidup sehat dan bentuk solidaritas sosial,” tutup Melly. (*/nopri)