Ilmuwan Temukan Bukti Inti Bumi Bocor, Material Langka Naik ke Permukaan

Inti Bumi tak selalu stabil—peneliti temukan siklus unik rotasi tiap puluhan tahun-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

Radarlambar.bacakoran.co – Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa inti Bumi mengalami kebocoran, menyebabkan sejumlah material langka seperti emas dan rutenium bergerak naik ke mantel, bahkan berpotensi mencapai kerak Bumi.

Temuan ini memberikan konfirmasi atas dugaan para ahli geologi selama puluhan tahun mengenai adanya aliran material dari inti menuju bagian atas Bumi.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Nils Messling, ahli geokimia dari Universitas Göttingen, Jerman. Ia menyampaikan bahwa teori mengenai kebocoran inti Bumi pertama kali dikemukakan sekitar 40 tahun lalu, namun hingga kini sinyalnya masih belum jelas. Kini, lewat metode pengamatan isotop yang lebih canggih, timnya berhasil menemukan bukti kuat bahwa sebagian material inti telah berada di mantel.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sampel batuan vulkanik dari Hawaii yang diperoleh melalui Smithsonian Institution. Sampel tersebut berasal dari dasar laut di sekitar gunung api bawah laut. Dari batuan tersebut, peneliti mengekstraksi unsur-unsur kelompok platina, seperti rhodium, paladium, iridium, dan rutenium – logam langka yang diketahui hanya terdapat di inti Bumi dan meteorit.

Messling menjelaskan bahwa kandungan rutenium dalam batuan sangat kecil, bahkan kurang dari satu miligram per setengah kilogram sampel, namun cukup untuk menunjukkan bahwa material itu bukan berasal dari mantel, melainkan dari dalam inti.

Fenomena ini membuka kemungkinan baru terkait pergerakan unsur-unsur logam langka di dalam tubuh planet. Jika proses kebocoran ini terus terjadi, bukan tak mungkin logam-logam tersebut suatu saat muncul dalam jumlah lebih besar di kerak Bumi. Para ilmuwan juga menyebut fenomena ini dapat memengaruhi pembentukan pulau-pulau vulkanik di samudera seperti Hawaii.

Penemuan ini dinilai penting tidak hanya bagi pemahaman struktur Bumi, tetapi juga membuka peluang studi lanjutan mengenai dinamika geologi dan potensi sumber daya alam yang tersembunyi di dalam perut planet.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan