Panen Raya, Petani Serbu Pembuatan Mesin Pengolahan Kopi

Ilustrasi Mesin Pengolahan Kopi-----
WAYTENONG – Tren positif harga jual kopi robusta yang terus bertahan tinggi sejak tahun 2024 menjadi momentum penting yang tidak disia-siakan para petani di Kabupaten Lampung Barat.
Dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia, masyarakat tani di wilayah ini kini mulai bergerak aktif meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi usaha perkebunan mereka.
Fenomena ini terlihat dari meningkatnya permintaan terhadap alat produksi kopi, khususnya mesin pengolahan hasil panen seperti Huller atau yang lebih akrab dikenal dengan mesin pengupas kopi. Mesin ini berfungsi untuk menggiling dan menumbuk biji kopi, baik dalam kondisi basah maupun kering, sebelum dipasarkan atau disalurkan ke rumah-rumah produksi pengolahan lanjutan.
Salah satu unit usaha rumahan yang turut merasakan lonjakan permintaan tersebut adalah Home Industri Mini Jaya yang berlokasi di Pekon Pura Laksana, Kecamatan Way Tenong. Ijal, pemilik usaha, mengungkapkan bahwa sejak awal tahun 2025, pesanan pembuatan mesin Huller meningkat tajam. Bahkan, banyak petani rela masuk daftar tunggu hingga dua bulan ke depan untuk mendapatkan mesin pesanan mereka.
"Sejak harga kopi naik dan hasil panen juga melimpah, permintaan mesin Huller ini luar biasa. Baik mesin untuk pengolahan basah maupun kering, semua dipesan. Kami sampai kewalahan memenuhi antrean produksi," ujar Ijal. Meski waktu tunggu relatif panjang, hal tersebut tidak menyurutkan minat petani. Sebaliknya, mereka tetap setia menunggu demi mendapatkan mesin dengan kualitas terbaik dan daya tahan kokoh yang menjadi ciri khas produksi Mini Jaya.
Dijelaskan pula bahwa harga pembuatan mesin Huller sangat bervariasi, tergantung pada kapasitas, jenis, dan merek mesin penggerak yang diinginkan. Petani biasanya menyesuaikan spesifikasi tersebut dengan kebutuhan produksi dan skala usaha masing-masing.
Salah satu petani, Hernal Suwandi, menyampaikan bahwa memiliki mesin Huller sendiri menjadi keuntungan tersendiri bagi petani. Selain dapat melakukan pengolahan secara mandiri tanpa harus antre di sentra penggilingan seperti di Home Industri Tugu Kopi, keberadaan mesin ini juga mampu menekan biaya operasional jangka panjang.
"Pembelian mesin ini kami anggap sebagai investasi jangka panjang. Mumpung harga kopi tinggi dan hasil panen melimpah, kami manfaatkan sebaik mungkin untuk membeli alat-alat yang mendukung kelangsungan usaha tani kopi kami," tuturnya.
Tren pembelian mesin Huller ini juga menunjukkan bahwa petani di Lampung Barat mulai bergeser dari sistem usaha tani tradisional menuju pendekatan yang lebih modern dan mandiri. Dengan kepemilikan alat produksi sendiri, mereka tidak hanya meningkatkan nilai tambah hasil panen, tetapi juga mempercepat proses pengolahan sebelum masuk ke pasar.
Pemerintah daerah pun diharapkan dapat mendukung semangat para petani ini dengan memberikan akses pelatihan teknis, bantuan alat, maupun kemudahan modal usaha agar proses modernisasi pertanian kopi bisa terus berkembang dan berkelanjutan. (rinto/nopri)