Misteri Kematian Diplomat Muda Kemlu Masih Menyisakan Banyak Tanda Tanya

Duka menyelimuti kediaman Arya Daru Pangayunan di Jalan Munggur Nomor.6, Jomblang, Janti, Banguntapan Bantul. Foto Radar Grup--
Radarlambar.bacakoran.co – Kematian seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) terus menjadi sorotan. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dengan wajah tertutup lakban. Peristiwa yang sempat menggegerkan publik ini masih menyisakan sejumlah kejanggalan yang belum terungkap secara jelas.
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap penyebab pasti kematian korban. Proses penyidikan telah melibatkan beberapa saksi, termasuk istri korban serta rekan kerja dekatnya. Istri korban menjadi salah satu pihak pertama yang memberi sinyal keganjilan ketika suaminya tak lagi bisa dihubungi. Informasi itu lalu diteruskan kepada penjaga kos, yang kemudian bersama warga membuka paksa pintu kamar korban.
Temuan awal mengindikasikan bahwa korban memiliki riwayat penyakit, termasuk gangguan lambung (GERD) dan kolesterol. Data tersebut saat ini tengah diverifikasi melalui pemeriksaan riwayat medis dan uji forensik guna melihat keterkaitannya dengan penyebab kematian. Selain itu aparat juga tengah menanti hasil autopsi untuk memastikan apakah korban sempat mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum meninggal.
Secara teknis kamar kos tempat korban tinggal menggunakan sistem pengamanan smart door lock. Artinya, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam kamar tanpa kode akses yang hanya diketahui oleh korban sendiri. Pihak berwenang saat ini tengah menyelidiki kemungkinan apakah ada pihak lain yang sempat mengakses kamar tersebut sebelum korban ditemukan tidak bernyawa.
Dari hasil penyidikan sejauh ini sebanyak lima orang telah dimintai keterangan termasuk penjaga kos yang pertama kali menerima laporan dari istri korban. Kronologinya, penjaga bersama tetangganya mendobrak pintu kamar setelah upaya menghubungi korban berulang kali gagal. Di dalam kamar itulah, tubuh ADP ditemukan sudah tak bernyawa.
Menariknya, berdasarkan informasi dari internal Kemlu, korban diketahui seharusnya segera bertugas ke luar negeri, tepatnya ke Finlandia, pada akhir bulan Juli ini. Fakta ini menambah kompleksitas penyelidikan, karena muncul dugaan adanya motif atau tekanan yang mungkin berkaitan dengan penugasan tersebut.
Selain itu, catatan menunjukkan bahwa korban pernah terlibat sebagai saksi dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), yang sedang dalam proses hukum. Keterkaitan antara posisi korban dalam kasus itu dan kematiannya kini juga tengah ditelusuri lebih lanjut.