Presiden Sementara Suriah Tegaskan Perlindungan Druze Usai Serangan Israel ke Damaskus

Orang-Orang berkumpul di alun-alun Utama Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan Kebebasan dari Pemerintahan Keluarga Assad yang telah berkuasa sekitar 50 tahun.//Foto: AFP--
Radarlambar.bacakoran.co – Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, menyampaikan pidato perdana setelah serangan udara Israel menghantam sejumlah target di Damaskus pada Rabu (16/7). Dalam pidatonya, Sharaa menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi kelompok minoritas Druze dan menjadikan hak-hak mereka sebagai prioritas utama.
Serangan tersebut memicu ketegangan baru di kawasan. Israel mengklaim aksi militernya dilakukan untuk melindungi kelompok Druze, yang memiliki keterkaitan erat dengan komunitas Druze di Israel dan wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Serangan udara dilaporkan menyasar pintu masuk markas militer Suriah dan target-target strategis di dekat Istana Kepresidenan di Damaskus.
Pemerintah Israel menyebut pemerintahan baru Suriah sebagai ancaman yang menyamar dalam identitas jihad, sehingga bertekad mencegah pengerahan pasukan Suriah di wilayah selatan. Israel juga menyatakan tidak akan membiarkan kawasan tersebut menjadi basis kelompok teror, sambil berjanji melindungi komunitas Druze dari potensi serangan lebih lanjut. Sikap ini mendapat dukungan dari kelompok Druze yang bermukim di Israel.
Ketegangan meningkat ketika sejumlah warga Druze di Israel dilaporkan menerobos pagar perbatasan untuk bergabung dengan komunitas Druze di Suriah. Mereka mengaku tidak kuasa menyaksikan kekerasan yang terus terjadi terhadap keluarga mereka di wilayah Suriah, terutama di Sweida.
Intervensi militer Israel ini menuai kecaman dari berbagai pihak di dunia internasional. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan penolakan keras terhadap aksi tersebut, menegaskan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan Suriah.
Sementara itu, situasi di Damaskus masih mencekam dengan kepulan asap yang terlihat di sekitar kementerian pertahanan menyusul serangan udara. Pemerintah Suriah menegaskan kesiapan menghadapi setiap ancaman eksternal demi menjaga martabat dan kepentingan rakyatnya. (*)