Lapas Garut Jadi Sentra Pembinaan Produktif, Dorong Ekonomi Warga Binaan

Direktur Indofood, Franky Welirang. Foto Indofood RN--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Garut terus menunjukkan transformasi sebagai pusat pembinaan berbasis kemandirian dan ekonomi kreatif. Dalam kunjungan kerja ke lapas tersebut, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menegaskan pentingnya optimalisasi potensi yang dimiliki warga binaan sebagai bagian dari strategi pembinaan yang berkelanjutan dan produktif.

 

Konsep pembinaan di Lapas Garut tidak lagi sebatas menjalankan hukuman, melainkan diarahkan untuk membuka peluang ekonomi baru melalui pemberdayaan dan pelatihan kerja. Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan terbukti mampu menggerakkan produktivitas warga binaan dan bahkan menciptakan nilai tambah yang dapat bersaing di pasar global.

 

Salah satu program andalan lapas ini adalah pengolahan sabut kelapa menjadi coir shade untuk kebutuhan ekspor. Produk ini banyak diminati pasar luar negeri, termasuk Prancis dan Korea Selatan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mampu menyerap 100 hingga 200 warga binaan, bergantung pada kapasitas produksi harian.

 

 

Potensi Lokal Diangkat Jadi Komoditas Bernilai

Tak hanya fokus pada sabut kelapa, Lapas Garut juga mengembangkan berbagai unit usaha lainnya yang menyasar potensi lokal dan kebutuhan pasar. Warga binaan dilibatkan dalam program peternakan domba dan ayam, budi daya maggot, kolam ikan lele, konfeksi pakaian, hingga pengolahan lahan tidur menjadi area pertanian produktif.

 

Keberhasilan program-program tersebut tak lepas dari inisiatif pengelola lapas yang aktif menjalin kemitraan dengan berbagai komunitas lokal. Pendekatan ini dianggap berhasil membuka jalur kolaborasi antara lapas dengan pihak eksternal, sehingga kegiatan produktif bisa berkembang lebih luas dan berkelanjutan.

 

Manajemen Lapas Garut pun turut menyesuaikan pendekatan pembinaan dengan memetakan potensi sumber daya manusia serta potensi ekonomi yang ada di daerah sekitarnya. Dengan mengenali kekuatan lokal, pengelola lapas dapat merancang program pelatihan yang relevan dan berorientasi pasar.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan