Komcad SPPI, Jalan Baru Sarjana Muda Menuju Pengabdian dan Masa Depan Pasti

Komcad. Foto media center Bandar Baru--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah terus membuka ruang pengabdian bagi generasi muda, tak hanya melalui jalur birokrasi sipil, tetapi juga lewat penguatan sistem pertahanan nasional. Salah satu langkah strategis yang kini tengah dijalankan adalah pengintegrasian lulusan program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) ke dalam Komponen Cadangan (Komcad) negara.
Langkah ini bukan sekadar simbol pelibatan masyarakat dalam pertahanan, melainkan bentuk nyata transformasi pola pertahanan semesta. Para sarjana muda yang tergabung dalam SPPI disiapkan bukan hanya untuk mendukung pembangunan nasional, tetapi juga sebagai garda cadangan yang siap digerakkan apabila dibutuhkan dalam kondisi darurat.
Pada tahun 2025, sebanyak 30.018 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan berhasil menuntaskan pelatihan SPPI di 57 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Setelah lulus, mereka dinyatakan resmi sebagai anggota Komcad—barisan pertahanan nonaktif yang dapat dimobilisasi untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) apabila diperlukan.
Lebih dari Tugas Bela Negara
Keikutsertaan dalam program ini membawa banyak keuntungan bagi peserta. Mereka tidak hanya mendapat bekal wawasan kebangsaan dan kedisiplinan, tetapi juga diakui sebagai bagian dari sistem pertahanan formal yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019. Regulasi tersebut menempatkan Komcad sebagai unsur penting yang dapat memperbesar kekuatan pertahanan nasional melalui mobilisasi terencana.
Lebih dari itu, para lulusan SPPI juga disiapkan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Gizi Nasional (BGN) dengan skema Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Artinya, setelah menyelesaikan pengabdian dan pelatihan, mereka langsung masuk ke jalur kerja tetap dengan hak yang setara ASN lainnya.
Gaji yang diterima pun mengikuti skala nasional berdasarkan golongan PPPK sesuai Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2024. Nilainya bervariasi, tergantung tingkat pendidikan dan jabatan yang diemban, mulai dari kisaran Rp1,9 juta hingga lebih dari Rp7 juta per bulan. Misalnya, untuk golongan V gajinya berkisar Rp2,5 juta hingga Rp4,1 juta, sedangkan untuk golongan tertinggi XVII bisa mencapai Rp7,3 juta.