Eksplorasi 9 Geopark di Ranah Minang

Danau Kembar, salah satu lokasi wisata yang berada di Sumatera Barat. Foto Net--
Radarlambar.Bacakoran.co - Sumatera Barat menyimpan pesona alam luar biasa yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata berbeda. Salah satu wujud keindahan itu hadir melalui deretan geopark yang tersebar di berbagai wilayah.
Geopark ini memadukan keindahan bentang alam, kekayaan geologi, serta nilai sejarah dan budaya yang kental. Tak heran jika geopark di Ranah Minang menjadi destinasi yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Berikut adalah sembilan geopark terbaik di Sumatera Barat yang wajib dikunjungi.
Kita mulai dari Ngarai Sianok, destinasi yang terkenal akan lanskapnya yang megah. Terletak di Kabupaten Agam, ngarai ini membentang sejauh sekitar 15 kilometer, memisahkan Kota Bukittinggi dan Kota Gadang. Di kedua sisi ngarai berdiri tebing curam setinggi lebih dari 100 meter yang tampak kokoh membingkai lembah hijau di bawahnya.
Kehadiran Gunung Singgalang di kejauhan semakin memperindah panorama yang ditawarkan. Pengunjung biasanya menikmati pemandangan ini dari Taman Panorama Bukittinggi, yang mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan andong tradisional. Setelah puas menyaksikan kemegahan Ngarai Sianok, wisatawan juga bisa mampir ke Kota Gadang, pusat kerajinan perak yang sudah dikenal luas.
Tak jauh dari sana, ada Lembah Harau yang terletak di dekat Kota Payakumbuh. Lembah ini memiliki tebing batu granit yang menjulang setinggi 100 hingga 500 meter, membentuk dinding alam megah yang mengelilingi area seluas ratusan hektare. Beberapa air terjun juga mengalir di sela-sela tebing, menambah keindahan dan kesejukan suasana.
Sebagai kawasan konservasi, Lembah Harau menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa, seperti owa, kera, dan aneka burung. Bagi pecinta alam, tempat ini menjadi lokasi ideal untuk merasakan kedekatan langsung dengan keindahan alam Sumatera Barat.
Bergeser ke barat, ada Danau Maninjau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi ribuan tahun lalu. Danau ini memiliki luas sekitar 100 kilometer persegi dengan kedalaman mencapai hampir 500 meter, dan terletak di ketinggian 460 meter di atas permukaan laut. Pesona Danau Maninjau semakin terasa ketika dinikmati dari ketinggian, misalnya di kawasan Puncak Lawang yang menjadi favorit wisatawan.
Untuk mencapainya, pengunjung akan melewati jalan berkelok yang dikenal sebagai Kelok 44, sebuah jalur dengan tikungan tajam yang menawarkan pemandangan sawah dan hutan hijau di kiri-kanan jalan. Saat air pasang, kawasan ini akan berubah menjadi danau yang penuh air, sedangkan saat surut, permukaannya akan menjadi hamparan padang rumput hijau. Pemandangan semakin unik dengan adanya gundukan tanah di tengah danau, yang oleh masyarakat setempat disebut Padang Doto, menyerupai pulau kecil yang menambah daya tarik.
Kehadiran perbukitan hijau di sekitar danau membuat tempat ini tampak seperti lukisan alam yang memikat. Kemudian ada Danau Singkarak, danau terbesar kedua di Sumatra setelah Danau Toba. Danau ini dapat dicapai dengan mudah dari kota Padang, Solok, atau Bukittinggi.
Airnya yang biru jernih, berpadu dengan latar pegunungan yang mengelilinginya, menciptakan pemandangan alam yang memanjakan mata. Tak heran, Danau Singkarak selalu menjadi destinasi favorit wisatawan yang ingin menikmati panorama dan kesejukan udara pegunungan. Selain bentang alam, Sumatera Barat juga menyimpan sejarah panjang yang tercermin di Kota Tambang Sawahlunto.
Kota ini pernah menjadi pusat penambangan batubara sejak masa kolonial Belanda dan kini telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Berbagai bangunan peninggalan masa lalu masih berdiri kokoh, seperti Museum Kereta Api Sawahlunto, gudang ransum, hingga Lubang Mbah Suro yang menjadi saksi sejarah tambang batubara.
Terletak di lembah pegunungan Bukit Barisan, kota ini menawarkan suasana tenang dan panorama asri yang cocok bagi wisatawan yang ingin bernostalgia sekaligus menikmati pemandangan alam. Di dataran tinggi, terdapat Danau Kembar yang terdiri dari Danau Atas dan Danau Bawah. Suhu udara di kawasan ini cukup sejuk, berkisar 14-16 derajat Celsius, membuat suasananya segar dan nyaman. Kedua danau ini terbentuk akibat aktivitas geologi ribuan tahun lalu, dan letaknya yang berdekatan menambah keunikan kawasan ini.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan naik perahu atau sekadar berjalan santai menyusuri tepian danau. Area ini juga populer untuk kegiatan hiking dan camping berkat pemandangannya yang indah. Masih di wilayah Sumatera Barat, ada Gua Batu Kapal Solok Selatan yang dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai kapal.
Konon, menurut cerita masyarakat, gua ini dulunya adalah sebuah kapal yang berubah menjadi batu. Stalaktit dan stalagmit di dalam gua menambah keindahan alami yang membuat pengunjung betah berlama-lama. Ditambah suara gemericik air dan udara sejuk, gua ini menjadi tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran.