PLN Perluas Jaringan di Sukaraja, Puluhan Tiang Telah Berdiri

BATUBRAK - PT PLN (Persero) mulai melakukan perluasan jaringan listrik di Pekon Sukaraja, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pasokan listrik di wilayah yang selama ini mengalami gangguan tegangan rendah.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, realisasi baru sampai pada pemasangan tiang listrik, sedangkan kabel jaringan masih dalam proses pengadaan. Meski begitu, proyek ini telah masuk dalam tahap kontrak dan tinggal menunggu proses penarikan jaringan.

Manager ULP PLN Liwa, Arie Reinaldo Setiawan, membenarkan bahwa peningkatan jaringan memang tengah dilakukan secara bertahap. Ia menjelaskan, pemasangan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dengan konduktor 70 mm², serta pemindahan kabel SR (Sambungan Rumah) ke jaringan baru, akan berdampak langsung pada kenaikan tegangan dan stabilitas listrik di rumah warga.

“Betul, saat ini baru tiang yang terpasang. Tapi jaringan sudah masuk kontrak dan dalam waktu dekat akan mulai ditarik. Nantinya, jika SR dipindah ke jaringan baru, tegangan akan naik dan lebih stabil,” kata Arie.

Program ini, lanjutnya diaharapkan nantinya dapat merespons atas keluhan 120 rumah warga di Sukaraja yang selama ini mengalami tegangan listrik tidak normal, terutama saat malam hari atau ketika penggunaan peralatan elektronik meningkat.

Menurutnya, jika dalam beberapa bulan ke depan terjadi peningkatan pemakaian listrik atau penambahan pelanggan baru di wilayah tersebut, PLN siap melakukan penambahan jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) maupun Gardu Distribusi untuk menopang beban.

“Kami siap mengembangkan sistem jaringan lebih lanjut, asalkan pertumbuhan beban pelanggan memang signifikan. Kami berkomitmen mendukung kebutuhan listrik masyarakat,” ujarnya.

PLN menyatakan bahwa proses perluasan jaringan di wilayah pedesaan seperti Sukaraja dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan sistem distribusi regional. Evaluasi teknis juga terus dilakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan daya masyarakat dapat terpenuhi secara adil dan berkelanjutan. “Kami terbuka menerima laporan masyarakat. Semua bentuk gangguan, termasuk tegangan tidak stabil, akan kami respon sesuai prosedur teknis,” tutup Arie. (edi/lusiana)