Dunia Muslim Serentak Mengecam Kelaparan Gaza, Seruan Gencatan Senjata Menggema

Israel Hentikan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Pakar PBB Sebut Sebagai Penggunaan Kelaparan Sebagai Senjata. Foto/net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Gelombang solidaritas terhadap rakyat Palestina kembali menggema di berbagai belahan dunia. Dari Timur Tengah hingga Amerika Serikat, ribuan orang turun ke jalan memprotes krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza. Aksi-aksi ini menuntut segera dihentikannya agresi militer Israel serta pembukaan akses bantuan makanan dan medis bagi warga sipil.
Di Tunis, massa memadati Jalan Habib Bourguiba sebagai bentuk protes terhadap apa yang disebut sebagai "perang kelaparan sistematis" terhadap warga Gaza. Seruan senada juga terdengar dari Baghdad, Ankara, dan Rabat, tempat ribuan warga memadati jalan-jalan menuntut gencatan senjata segera dan akses kemanusiaan tanpa syarat.
Di wilayah Tepi Barat, aksi unjuk rasa berlangsung selama dua hari berturut-turut di Ramallah, menyoroti kebijakan blokade dan pembantaian yang dilakukan oleh militer Israel. Ribuan warga Palestina menyuarakan keprihatinan atas penderitaan yang terus menimpa Gaza, terutama anak-anak dan perempuan yang menjadi kelompok paling rentan.
Solidaritas juga mengalir dari Lebanon Selatan, dengan warga menyuarakan dukungan moral terhadap rakyat Palestina. Aksi damai ini menegaskan bahwa sentimen pro-Palestina tetap kuat di kalangan masyarakat Arab.
Dari Indonesia, dukungan diwujudkan dalam bentuk doa bersama dan penggalangan dana massal di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kegiatan yang diprakarsai oleh komunitas Tanjungpinang Peduli Palestina itu melibatkan ribuan warga dan dipusatkan di Lapangan Pamedan Ahmad Yani. Selain doa bersama, acara juga diisi dengan konvoi kendaraan dan tabligh akbar sebagai bentuk dukungan spiritual dan kemanusiaan terhadap Palestina.
Sementara itu, di Amerika Serikat, ratusan aktivis berkumpul di Sunset Park, Brooklyn, dalam aksi damai bertajuk “Gencatan Senjata Sekarang.” Mereka menuntut pemerintah AS segera menghentikan dukungan militernya kepada Israel. Aksi ini merupakan bagian dari gelombang protes nasional yang juga berlangsung di New Jersey, Massachusetts, dan sejumlah kota lainnya.
Di Inggris, situasi justru memanas. Sebuah unjuk rasa di depan Parlemen Inggris berujung penangkapan 55 orang setelah aksi mendukung kelompok pro-Palestina yang baru saja dilarang pemerintah berdasarkan undang-undang anti-teror. Demonstran menyuarakan penolakan terhadap larangan tersebut, yang dianggap membungkam kebebasan berekspresi dan berdampak negatif terhadap supremasi hukum.
Aksi serupa juga terjadi di berbagai kota seperti Edinburgh dan Cornwall. Di saat yang sama, kelompok pro-Israel menggelar demonstrasi tandingan yang dijaga ketat aparat keamanan, memperlihatkan bagaimana konflik di Gaza telah memicu ketegangan global, tidak hanya di wilayah konflik tapi juga di negara-negara Barat.
Dari berbagai belahan dunia, suara solidaritas untuk Gaza terus menguat. Tekanan publik kepada para pemimpin dunia agar segera menghentikan perang dan membuka jalur kemanusiaan makin menggema. Krisis di Gaza telah melampaui batas konflik geopolitik dan menjadi panggilan moral bagi kemanusiaan. (*)