Apakah Smartphone Akan Punah? Teknologi Baru Siap Ambil Alih

Ilustrasi. Anak-anak aktif mengakses smartphone. Foto Freepik--

Radarlambar.bacakoran.co- Perkembangan teknologi terus mendorong perubahan besar dalam cara manusia berinteraksi dengan perangkat sehari-hari. Dalam beberapa tahun ke depan, sejumlah inovasi diprediksi akan menggantikan peran ponsel pintar sebagai perangkat utama dalam kehidupan modern.

Raksasa teknologi global saat ini tengah berlomba menciptakan perangkat alternatif yang lebih praktis, lebih manusiawi, dan terintegrasi dengan kecerdasan buatan. Walau belum ada satu pun teknologi yang sepenuhnya menggantikan peran smartphone, arah pengembangan jelas menuju transformasi radikal.

Beberapa inovasi sebelumnya, seperti jam tangan pintar, sempat digadang-gadang menjadi penerus ponsel. Namun pada kenyataannya, perangkat tersebut hanya menjadi pelengkap. Hal yang sama terjadi dengan perangkat realitas virtual dan augmented reality seperti headset VR/AR yang fungsinya masih terbatas.

Baru-baru ini, muncul kembali wacana tentang era pasca-smartphone menyusul langkah OpenAI yang menggandeng desainer produk ternama Jony Ive untuk mengembangkan perangkat baru tanpa layar. Proyek ini diperkirakan akan mengusung perangkat yang beroperasi penuh dengan dukungan AI generatif.

Ide utamanya adalah menciptakan perangkat komputasi yang lebih alami dan intuitif tanpa bergantung pada antarmuka visual seperti layar sentuh.

Meski proyek tersebut tengah terkendala masalah merek dagang, kerja sama ini dinilai sebagai pertanda awal dari revolusi teknologi yang lebih manusia-sentris. Ke depan, perangkat ini dapat membuka babak baru interaksi antara manusia dan mesin.

Di sisi lain, prediksi serupa juga disuarakan oleh para tokoh besar di dunia teknologi. CEO Meta, Mark Zuckerberg, misalnya, memperkirakan bahwa kacamata pintar akan mengambil alih posisi smartphone pada dekade berikutnya. Sementara itu, Elon Musk memiliki pandangan yang lebih radikal dengan teknologi implan otak seperti Neuralink yang memungkinkan manusia berinteraksi langsung dengan perangkat digital hanya lewat pikiran.

Tren ini mencerminkan pergeseran dari ketergantungan terhadap layar menuju integrasi sistem saraf dan AI. Meski teknologi ini masih membutuhkan waktu dan regulasi yang matang, potensi transformatifnya tidak dapat diabaikan.

Dengan dorongan investasi besar dan semangat inovasi yang terus berkembang, kemungkinan besar masyarakat akan mulai menyaksikan pergeseran besar dalam lanskap perangkat teknologi pribadi dalam waktu dekat. Masa depan komunikasi dan komputasi mungkin tidak lagi berada di genggaman, melainkan hadir sebagai bagian alami dari kehidupan sehari-hari.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan