Rektor ITERA Dorong Riset Ketahanan Pangan Lewat Workshop Korea-Indonesia

Rektor ITERA I Nyoman Pugeg Aryantha, menghadiri kegiatan Korea-Indonesia Joint Workshop on Modern Laboratory and Instrumentation Network in the Fields of Green Bio . -Foto Dok---
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, turut hadir dalam Korea-Indonesia Joint Workshop on Modern Laboratory and Instrumentation Network in the Fields of Green Bio, yang berlangsung di IPB International Convention Center, Bogor, pada 24–26 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Seoul National University melalui Institute of Green Bio Science & Technology (GBST) dan IPB University, serta didukung penuh oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Dalam kesempatan itu, Prof. Nyoman menyampaikan pentingnya penguatan riset pertanian dan ketahanan pangan berbasis teknologi. Menurutnya, riset di bidang ini memerlukan arah kebijakan yang jelas serta dukungan pendanaan jangka panjang dari pemerintah.
Ia juga menilai, Korea Selatan dapat menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem riset yang berkelanjutan melalui kerja sama institusi dan pendekatan kebijakan yang saling mendukung.
Workshop ini sekaligus menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dosen serta mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan keberlanjutan di sektor pertanian dan biosains, baik di Indonesia maupun Korea Selatan.
Director General GBST Seoul National University, Prof. Tae-Jin Yang, turut membuka peluang kerja sama riset dengan berbagai perguruan tinggi Indonesia yang hadir, termasuk ITERA dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Sementara itu, perwakilan Badan Gizi Nasional juga menyoroti pentingnya pemenuhan standar gizi sebagai bagian dari strategi nasional, khususnya dalam mendukung program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah.
Selama tiga hari, para peserta mengikuti sesi pleno dengan beragam topik strategis. Mulai dari pemanfaatan laboratorium berkelanjutan, penggunaan mikroskop elektron, hingga penerapan machine learning dalam mendiagnosis penyakit tanaman dan pangan.
Lewat workshop ini, diharapkan terjalin sinergi konkret antara Indonesia dan Korea Selatan dalam membangun riset modern berbasis teknologi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional ke depan. (*/nopri)