Lurah Tugusari Optimistis PBB 100 Persen Sebelum Deadline

PBB Kelueahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya. Foto dok--
SUMBERJAYA — Upaya Pemerintah Kelurahan Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat dalam menggenjot pendapatan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terus menunjukkan progres positif.
Hingga akhir Juli 2025, realisasi penagihan PBB di wilayah tersebut telah mencapai angka 40 persen dari total target yang ditetapkan sebesar Rp95 juta.
Lurah Tugusari, Enna Juwita, S.P., menyatakan optimisme tinggi bahwa target pelunasan PBB akan tercapai sebelum batas akhir masa penarikan yang ditetapkan hingga 30 September mendatang.
Meski tantangan di lapangan masih cukup nyata, pihak kelurahan terus mendorong warganya untuk memenuhi kewajiban perpajakan sebagai bentuk partisipasi aktif dalam mendukung pembangunan daerah.
“Salah satu kendala yang kami hadapi adalah ritme aktivitas warga yang sebagian besar masih terfokus pada rutinitas usaha perkebunan kopi. Hal ini menyebabkan banyak warga tidak berada di rumah saat petugas datang melakukan penagihan,” terang Enna di ruang kerjanya, Selasa (29/7).
Menurutnya, pola aktivitas petani kopi memang musiman dan padat, apalagi memasuki pertengahan tahun seperti sekarang. Banyak warga lebih banyak berada di kebun selama seharian penuh bahkan bermalam, sehingga respon terhadap kunjungan petugas menjadi minim.
Namun demikian, dari total tagihan PBB tahun 2025 yang mencapai Rp95 juta, capaian 40 persen dalam waktu dua bulan dinilai sudah cukup menggembirakan dan menjadi modal kuat untuk terus menggenjot partisipasi masyarakat.
“Kami optimistis bisa mencapai 100 persen pelunasan. Strateginya selain jemput bola oleh petugas, kami juga mengimbau warga untuk langsung datang ke balai kelurahan guna melakukan pembayaran,” ujar Enna.
Pihak kelurahan juga secara aktif menyosialisasikan pentingnya pembayaran PBB sebagai bentuk kontribusi warga negara dalam mendukung pembangunan nasional dan daerah. Pajak, kata Enna, bukan hanya soal kewajiban, tapi juga tanggung jawab moral sebagai warga negara yang peduli terhadap kemajuan wilayahnya.
“Pajak bukan hanya untuk negara, tetapi juga kembali untuk masyarakat. Dana dari pajak akan dipakai membangun infrastruktur, jalan, jembatan, fasilitas umum, serta peningkatan layanan masyarakat lainnya,” tegasnya.
Sebagai bentuk inovasi pelayanan, ke depan pihak kelurahan akan mencoba mengintegrasikan sistem pembayaran PBB secara digital, atau bekerja sama dengan mitra pembayaran daring agar memudahkan masyarakat, khususnya generasi muda dan warga yang mobilitasnya tinggi.
Tak lupa, Enna juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, RT, hingga pemuda, untuk ikut serta membantu mendorong kesadaran kolektif dalam memenuhi kewajiban pajak.
“PBB ini milik bersama, maka perlu semangat gotong royong untuk memastikan kita semua berkontribusi terhadap kemajuan Kelurahan Tugusari,” pungkasnya.
Dengan langkah proaktif dan partisipasi aktif dari warga, Lurah Tugusari yakin bahwa akhir September mendatang bukan hanya menjadi batas waktu penarikan, tapi juga menjadi bukti kesadaran pajak masyarakat yang makin membaik. (rinto/nopri)