Spanyol Kirim 12 Ton Bantuan Udara untuk Gaza, PM: Kelaparan Ini Aib Kemanusiaan

Spanyol Kirim 12 Ton Bantuan Udara untuk Gaza, PM: Kelaparan Ini Aib Kemanusiaa. Foto/net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO Pemerintah Spanyol mengumumkan pengiriman 12 ton bantuan pangan ke Jalur Gaza sebagai bentuk respons atas krisis kelaparan yang kian memburuk dan telah merenggut puluhan nyawa, termasuk anak-anak. Bantuan tersebut dijadwalkan diberangkatkan dari Yordania menggunakan pesawat militer Spanyol pada Jumat mendatang.
Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam konferensi pers pada Senin (28/7/2025) menyatakan, “Kelaparan yang terjadi di Gaza merupakan noda dalam sejarah umat manusia. Menghentikannya adalah tanggung jawab moral kita bersama.” Pernyataan ini mencerminkan sikap keras Sanchez yang sejak awal vokal mengkritik operasi militer Israel di wilayah tersebut.
Jalur Udara sebagai Alternatif Distribusi Bantuan
Kementerian Pertahanan Spanyol menjelaskan bahwa skema pengiriman kali ini akan mengikuti pola serupa seperti Maret 2024, saat negara tersebut menyalurkan 26 ton bantuan ke Gaza lewat udara. Meski demikian, pengiriman lewat udara dinilai tidak cukup efektif oleh sejumlah lembaga kemanusiaan global, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebagai perbandingan, satu truk bantuan yang berhasil memasuki Gaza biasanya membawa sekitar 19 ton logistik. Hal ini menandakan bahwa pengiriman melalui udara hanya mampu menjangkau sebagian kecil dari kebutuhan yang sebenarnya.
Langkah Langka dari Negara Eropa
Langkah Spanyol mengirimkan bantuan melalui udara tergolong tidak lazim di antara negara-negara Eropa. Biasanya, pengiriman semacam ini lebih sering dilakukan oleh negara-negara Timur Tengah, seperti Mesir dan Yordania. Meski begitu, Spanyol menegaskan bahwa pengiriman ini bukanlah solusi jangka panjang, melainkan bentuk solidaritas dan kepedulian kemanusiaan.
“Bantuan ini tidak bisa menyelesaikan krisis kelaparan secara keseluruhan, tapi kami berharap bisa memberikan secercah harapan di tengah situasi yang sangat sulit,” ujar Sanchez.
Pemerintah Spanyol juga kembali menyuarakan seruan agar tercipta gencatan senjata permanen di Gaza sebagai satu-satunya jalan menuju penyelesaian yang berkelanjutan.
Kondisi Gizi Warga Gaza Memburuk
Situasi kemanusiaan di Gaza terus menurun sejak diberlakukannya blokade total oleh Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat adanya peningkatan serius kasus malnutrisi di wilayah tersebut.
Data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang berada di bawah kendali Hamas menyebutkan bahwa sedikitnya 56 orang, termasuk 22 anak-anak, telah meninggal dunia dalam tiga minggu terakhir akibat komplikasi yang berhubungan dengan kekurangan gizi. Angka tersebut menunjukkan lonjakan tajam dibandingkan periode lima bulan sebelumnya. (*)