Tak Sekadar Timbang Badan, Posyandu Sajikan Makanan Bergizi

MAKANAN BERGIZI : Pemerintah Pekon Gunungsugih Kecamatan Balikbukit menyediakan makanan bergizi bagi balita peserta posyandu. Foto Dok--

BALIKBUKIT – Pemerintah Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, menunjukkan langkah nyata dalam mendukung pembangunan sektor kesehatan. Salah satu program prioritas yang tengah digiatkan adalah penyediaan makanan bergizi bagi balita peserta posyandu, sebagai bentuk intervensi langsung terhadap potensi gangguan gizi dan pencegahan stunting sejak dini.

Program ini menjadi bagian dari agenda rutin pelayanan posyandu yang dibiayai melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2025, dan telah ditetapkan sebagai program prioritas pekon di sektor kesehatan. Pemberian makanan tambahan dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan jadwal pelayanan posyandu di dusun-dusun.

Peratin Gunung Sugih, Asbir Yusron, menyampaikan bahwa langkah ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan menyasar perubahan nyata dalam pola asuh keluarga terhadap pemenuhan gizi anak.

“Kami ingin memastikan setiap anak yang datang ke posyandu tidak hanya ditimbang berat badannya, tetapi juga mendapatkan asupan bergizi. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai pemerintah pekon untuk menjaga masa depan generasi,” kata Asbir, Senin (4/8/2025).

Makanan yang disediakan dalam program ini berasal dari bahan-bahan lokal yang mudah dijangkau masyarakat, namun tetap memperhatikan keseimbangan nutrisi. Menu seperti bubur kacang hijau, sayur rebus, telur, dan buah segar diberikan kepada setiap balita usai pemeriksaan kesehatan di posyandu.

Lebih dari sekadar mengenyangkan, menu tersebut dirancang sebagai bentuk edukasi langsung kepada orang tua tentang pentingnya pemenuhan protein, vitamin, dan serat alami dalam makanan sehari-hari.

“Program ini juga jadi sarana edukasi. Kita ingin para orang tua sadar bahwa pemenuhan gizi tidak harus mahal, tapi harus tepat,” ujar Asbir.

Selain itu, kegiatan posyandu juga disertai dengan penyuluhan ringan dari kader dan tenaga kesehatan tentang gizi seimbang, kebersihan lingkungan, hingga stimulasi tumbuh kembang anak. Diharapkan, posyandu menjadi pusat belajar masyarakat tentang kesehatan keluarga, bukan sekadar tempat kontrol berat badan.

Asbir menambahkan bahwa penguatan posyandu merupakan bagian dari strategi Pekon Gunung Sugih dalam memperluas dampak Dana Desa ke sektor-sektor esensial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Ia meyakini, pelayanan dasar di tingkat pekon, seperti kesehatan dan pendidikan anak usia dini, adalah investasi paling strategis dalam membangun SDM unggul.

“Pembangunan tidak selalu harus dalam bentuk fisik. Membangun manusia, terutama sejak usia dini, adalah bentuk pembangunan paling mendasar. Itulah arah penggunaan Dana Desa kami,” tegasnya.

Melalui pelibatan aktif kader, tenaga kesehatan, dan warga, Pemerintah Pekon Gunung Sugih berupaya menjadikan posyandu sebagai ruang yang ramah anak dan berpihak pada keluarga. Upaya ini juga sejalan dengan target nasional penurunan angka stunting dan penguatan layanan kesehatan berbasis desa.

Meskipun program ini telah berjalan baik, Asbir menyadari bahwa keberhasilan tidak bisa diraih oleh pemerintah pekon saja. Kesadaran keluarga, kepedulian masyarakat, dan dukungan lintas sektor tetap menjadi penentu keberhasilan jangka panjang.

“Kami percaya, balita sehat hari ini akan jadi generasi tangguh di masa depan. Tapi itu hanya bisa tercapai kalau ada dukungan dari semua pihak terutama keluarga. Pekon siap memfasilitasi, tapi kesadaran masyarakat tetap kunci utama,” pungkasnya. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan