Pencipta ChatGPT Kasih Pesan Menohok Buat Orang Berusia 62 Tahun

Sam Altman, CEO OpenAI, menghadiri Konferensi Media dan Teknologi tahunan Allen and Co. Sun Valley di Sun Valley Resort di Sun Valley, Idaho. Foto CNBC--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – CEO OpenAI Sam Altman memprediksi teknologi kecerdasan buatan (AI) akan mengubah lanskap dunia kerja secara signifikan, termasuk menghapus sejumlah pekerjaan yang ada saat ini.
Perhatian utamanya justru tertuju pada kelompok pekerja berusia mendekati masa pensiun, terutama mereka yang enggan beradaptasi dengan teknologi baru.
Altman menilai anak muda cenderung lebih mudah beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, sehingga memiliki peluang besar memanfaatkan AI untuk menciptakan produk, layanan, atau bahkan membangun perusahaan bernilai miliaran dolar. Sementara itu, generasi tua kerap menghadapi tantangan dalam meningkatkan kompetensi dan menguasai teknologi AI.
Survei AARP tahun lalu menunjukkan mayoritas warga Amerika Serikat berusia di atas 50 tahun telah mengenal istilah AI, namun hanya sepertiga yang menyambutnya dengan antusias. Bahkan, dua dari lima pekerja senior mengaku memahami teknologi ini.
Data survei terpisah pada Mei 2025 mengungkap 61 persen pekerja berusia lanjut memandang AI sebagai ancaman yang berpotensi menggantikan pekerjaan mereka. Meski demikian, teknologi ini dinilai mampu membuka peluang ekonomi baru bagi siapa pun yang mau belajar dan memanfaatkannya.
Pandangan serupa disampaikan CEO Nvidia Jensen Huang yang melihat AI sebagai penyamarata akses teknologi lintas generasi, memungkinkan siapa saja membuat kode atau mengembangkan layanan hanya dengan instruksi bahasa alami. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pekerja yang enggan menggunakan AI berisiko tersisih oleh mereka yang mampu mengoperasikannya.
CEO Anthropic Dario Amodeo bahkan memperkirakan seluruh pekerjaan tingkat awal dan sebagian besar pekerjaan kerah putih dapat hilang dalam lima tahun mendatang akibat perkembangan AI yang pesat.(*)