Gajah Liar Rusak Rumah Warga Pekon Hantatai, Satgas Pantau pergerakan

DIRUSAK GAJAH : Kawananan gajah liar merusak rumah warga di Pemangku Waytuing, Pekon Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS). Foto Dok--
BANDARNEGERI SUOH – Kawananan gajah liar kembali menimbulkan keresahan warga di Kabupaten Lampung Barat. Kali ini, insiden terjadi di Pemangku Waytuing, Pekon Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Senin (1/9/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Satu rumah milik Idir, warga setempat, mengalami kerusakan setelah didatangi kawanan gajah. Rumah tersebut berada di lokasi yang cukup terpencil, tepat di ujung areal persawahan dan kebun, agak jauh dari rumah warga lainnya.
Meski hanya satu rumah yang terdampak, insiden ini membuat warga sekitar merasa cemas dan khawatir. Kejadian serupa bukan kali pertama terjadi, mengingat pergerakan gajah liar di wilayah Suoh dan BNS kerap melintasi pemukiman dan perkebunan warga.
“Rumah yang rusak itu agak mencil, di ujung sawah dan dekat kebun. Jadi lebih rawan karena jalur lintasan gajah,” terang Pembina Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh, Sugeng Kinaryo Adi.
Sugeng menjelaskan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan melalui GPS collar yang terpasang pada salah satu gajah. Kendati demikian, upaya penggiringan ke dalam kawasan hutan belum dapat dilakukan sepenuhnya.
“Kami belum berani menggiring gajah jauh masuk ke hutan, mengingat masyarakat masih trauma dengan insiden serangan harimau beberapa waktu lalu. Jadi untuk sementara, langkah kami adalah menjauhkan rombongan gajah dari pemukiman,” jelasnya.
Menurut Sugeng, setiap harinya kawanan gajah liar ini berpindah-pindah dari satu pekon ke pekon lain, sehingga perlu kewaspadaan ekstra. Satgas, kata dia, tetap siaga dan berkoordinasi dengan aparat pekon serta warga untuk mengantisipasi pergerakan satwa.
Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu konflik langsung dengan satwa liar.
“Yang penting warga jangan panik dan jangan melakukan upaya sendiri menghadapi gajah. Kami selalu stanby memantau, dan berkoordinasi jika ada pergerakan mendekati pemukiman,” tambah Sugeng. (edi/lusiana)