Kereta Cepat Whoosh Capai 12 Juta Penumpang
China mengatakan pembangunan Whoosh sudah dilakukan dengan koordinasi erat dan perhitungan angka keuangan yang komprehensif. Dok KCIC--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menilai kereta cepat Whoosh menunjukkan kemandirian nasional meski proyek ini sempat menjadi perdebatan terkait pembiayaan dan manfaatnya. Sejak mulai beroperasi pada Oktober 2023 hingga Februari 2025, Whoosh telah mampu menutup biaya operasionalnya sendiri dan melayani lebih dari 12 juta penumpang, memberikan dampak ekonomi signifikan bagi wilayah yang dilintasinya.
Luhut menekankan bahwa keberhasilan Whoosh menjadi bukti pentingnya pengambilan keputusan strategis yang berani. Ia juga menyatakan bahwa kereta cepat ini memberikan efisiensi perjalanan yang tinggi, mengurangi waktu tempuh dari 3–4 jam menjadi hanya 30–60 menit antara Jakarta dan Bandung.
Dalam konteks militer, Luhut memberi pesan kepada para perwira TNI untuk memiliki keberanian yang terukur, disiplin kuat, kemampuan adaptasi, serta kepemimpinan solid dalam membangun tim. Ia menekankan integritas dan kredibilitas sebagai bagian dari nilai Sapta Marga yang harus dijunjung tinggi setiap prajurit.
Selain membahas Whoosh, Luhut menyoroti kondisi ekonomi nasional di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai pencapaian ekonomi satu tahun menunjukkan kinerja yang stabil, dengan langkah akselerasi fiskal dan moneter untuk memperkuat fondasi pertumbuhan. Peran TNI juga disebutnya penting dalam menjaga stabilitas nasional dan kepercayaan publik terhadap pembangunan.
Perdebatan soal utang Whoosh kembali mencuat. Pemerintah menegaskan bahwa tanggung jawab pengelolaan kini berada di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Proyek ini, menurut Presiden Joko Widodo, merupakan investasi sosial jangka panjang untuk mengurangi kemacetan Jabodetabek–Bandung, menurunkan emisi karbon, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di titik-titik baru.
Total utang proyek Whoosh mencapai sekitar 7,27 miliar dollar AS, sebagian besar melalui pinjaman China Development Bank (CDB) dengan tenor panjang dan bunga rendah. Biaya proyek meningkat akibat cost overrun, sehingga memerlukan tambahan pembiayaan melalui konsorsium Indonesia dan penyertaan modal negara (PMN) dari APBN.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyarankan agar utang ini tidak lagi dibebankan langsung kepada pemerintah, melainkan dikelola melalui BPI Danantara. COO Danantara, Dony Oskaria, menyebutkan pihaknya menyiapkan opsi penyelesaian utang sambil menjaga keberlanjutan operasional KCIC dan dampak ekonomi bagi penumpang yang kini mencapai 30.000 orang per hari.