HUT ke-34 Lambar akan Dihelat di Empat Kecamatan

RAPAT PERSIAPAN : Pemkab Lambar menggelar rapat persiapan HUT Lambar tahun 2025 di Aula Kagungan Setdakab, Senin 1 September 2025. Foto Dok--

BALIKBUKIT – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Kabupaten Lampung Barat tahun ini bakal berlangsung lebih semarak dan merata. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari jadi kabupaten berjuluk Beguwai Jejama itu akan dipusatkan di empat kecamatan, yakni Balikbukit, Belalau, Way Tenong, dan Sumberjaya.

“Sengaja saya minta tahun ini perayaan HUT Lampung Barat tidak hanya terpusat di satu titik. Kita gelar di empat kecamatan agar partisipasi masyarakat bisa lebih luas dan merata,” ujar Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus.

Bupati dua periode ini menegaskan bahwa pelibatan masyarakat menjadi fokus utama dalam peringatan HUT kali ini. Karena itu, sejumlah agenda telah disusun dan disebar di berbagai titik strategis.

Untuk kegiatan ziarah makam, rapat paripurna, dan pengajian akbar akan dipusatkan di Kecamatan Balikbukit, sebagai jantung pemerintahan daerah.

Sementara itu, Pawai Budaya, Nyambai, dan pertunjukan khas Sekura Cakak Buah akan memeriahkan Lapangan Tanjung Menang di Kecamatan Belalau.

Di Kecamatan Sumberjaya, masyarakat akan disuguhi kegiatan jalan sehat, penyerahan bantuan kepada ibu hamil dan lansia, serta lomba nasi tumpeng yang dipusatkan di Tugu Soekarno dan Gedung Soekarno — ikon bersejarah yang sarat nilai perjuangan.

Sebagai puncak perayaan, akan digelar upacara resmi di Lapangan Sanayuda, dilanjutkan dengan kegiatan donor darah sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian sosial.

Lebih lanjut, Parosil berharap peringatan HUT Lampung Barat ke-34 ini tidak hanya menjadi ajang seremonial tahunan, melainkan juga momentum pelestarian adat dan budaya lokal, sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.

“Saya ingin semua lapisan masyarakat bisa merasakan langsung kemeriahannya. Jangan dibatasi pesertanya, biar semua bisa ikut berpartisipasi,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan pemangku adat dari seluruh suku yang ada di Lampung Barat. Tidak hanya adat Lampung, tapi juga Semendo, Jawa, Sunda, Batak, dan lainnya.

“Ini bukan hanya milik satu golongan, tapi milik kita semua. Saya ingin HUT Lampung Barat menjadi panggung kebersamaan dan identitas kita sebagai masyarakat multikultural,” tutupnya. (lusiana) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan