BPBD Gelar Bentuk dan Latih Satgas Destana Pekon Trimulyo

KEGIATAN pembentukan dan pelatihan Satgas Destana Pekon Sidomulyo Kecamayan Gedungsurian oleh BPBD Lambar. Foto Dok--
GEDUNGSURIAN — Komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana kembali diwujudkan melalui penunjukan Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, sebagai salah satu Desa Tangguh Bencana (Destana).
Pembentukan dan pelatihan ditandai dengan kegiatan pembinaan yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat pada Rabu (3/9/2025).
Kegiatan yang menjadi bagian dari agenda kerja BPBD tersebut tidak hanya difokuskan pada pembekalan teknis bagi Satuan Tugas (Satgas) Desa Tangguh Bencana, tetapi juga menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lampung Barat sebagai mitra strategis dalam pemberian materi pelatihan. PMI dihadirkan untuk memperkuat aspek pertolongan pertama, logistik kebencanaan, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan.
Pj Peratin Buchori S.P, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Pemkab Lambar atas kepercayaan yang diberikan kepada desta sebagai bagian dari program Destana. Menurutnya, penunjukan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap ancaman bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Sekaligus aplikasi terhadap komitmen Pemkab Lambar di bawah kepemimpinan Bupati Parosil Mabsus sejak periode pertama betsama Wabub Mad Hasnurin.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Lampung Barat, khususnya BPBD, yang telah menunjuk Pekon Sidomulyo sebagai Desa Tangguh Bencana. Ini adalah langkah strategis untuk membentuk masyarakat yang sigap dan tanggap menghadapi kondisi darurat,” ujarnya
Ia juga menambahkan bahwa wilayah Pekon Trimulyo dan sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Barat memang termasuk dalam kategori daerah rawan bencana, seperti tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Oleh karena itu, pembentukan dan pelatihan satgas menjadi langkah awal dalam memperkuat sistem mitigasi berbasis komunitas.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah pekon, Buchori menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong keberlanjutan pelatihan bagi Satgas hingga ke tingkat kabupaten.
Selain itu, pemerintah pekon juga akan aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemahaman dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Kami siap memfasilitasi para anggota Satgas untuk mengikuti pelatihan lanjutan di tingkat kabupaten. Lebih dari itu, edukasi kepada masyarakat juga menjadi prioritas agar mereka tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga mampu mengambil tindakan cepat dan tepat saat bencana terjadi,” imbuhnya.
Program pembinaan Destana ini diharapkan dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam sistem penanggulangan bencana yang terpadu, sekaligus menciptakan budaya sadar bencana di seluruh wilayah Lampung Barat. Dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat, Pekon Trimulyo kini menapaki langkah baru sebagai desa yang tangguh, siap menghadapi tantangan alam di masa depan.
Sekedar diketahui dalam pembinaan itu tim BPBD di pimpin Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Husaini Akmal, S.T. (rinto/nopri)