Tinjau Lokasi Tiga Rumah Rusak Diterjang Angin

Wakil Bupati Pesbar Irawan Topani bersama OPD terkait meninjau lokasi rumah warga yang di terjang angin kencang. Foto Dok --
BANGKUNAT – Wakil Bupati Pesisir Barat (Pesbar), Irawan Topani, S.H., M.Km., bersama Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD), serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang tergabung dalam tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) Pesbar, Rabu, 3 September 2025 kemarin meninjau tiga rumah warga di Pekon Pagar Bukit Induk, Kecamatan Bangkunat, yang rusak di terjang angin kencang yang terjadi pada Selasa, 2 September 2025 sekitar pukul 14.30 WIB.
Selain Wakil Bupati Pesbar, hadir juga Kepala Dinas Sosial Pesbar, Agus Triyadi, S.IP., M.M., Camat Bangkunat, Maulazi, S.Hi., M.M., Peratin, Uspika Kecamatan, dan terkait lainnya.
Kepala BPBD Kabupaten Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang masuk ke Posko Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Pesbar ini mencatat tiga rumah warga terdampak. Masing-masing milik Afrizal, Budi Hawari, dan Zuhardi, semuanya berada di Pekon Pagar Bukit Induk.
“Kerusakan rumah bervariasi. Rumah milik Afrizal mengalami kerusakan paling berat dengan jumlah genteng yang rusak mencapai sekitar 1.000 keping. Sementara rumah Budi Hawari rusak pada sekitar 250 genteng, dan rumah Zuhardi kehilangan lima lembar asbes akibat terjangan angin,” kata Imam.
Dikatakannya, meskipun kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, warga tetap mengalami kerugian material yang cukup terasa. Apalagi, kondisi cuaca dalam beberapa pekan terakhir memang cenderung tidak menentu dan kerap menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
“Kami segera menerjunkan tim Jitupasna ke lokasi untuk melakukan peninjauan langsung sekaligus mendata kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat terdampak,” jelasnya.
Selain BPBD, sejumlah instansi terkait yang tergabung dalam tim Jitupasna juga turun ke lapangan untuk memastikan penanganan darurat berjalan maksimal, seperti Dinas Sosial bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) turut bergabung. Mereka melakukan asesmen kebutuhan sekaligus menyalurkan bantuan buffer stock berupa kebutuhan dasar kepada warga terdampak.
“Bantuan berupa kebutuhan pokok sudah kita distribusikan melalui Dinas Sosial, agar masyarakat yang terdampak bisa segera terbantu. Penanganan awal memang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar sembari menunggu proses perbaikan rumah,” ujarnya.
Menurutnya, koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk mempercepat pemulihan pascabencana. Salah satu fokus utama saat ini adalah memperbaiki bagian atap rumah warga yang rusak, sehingga dapat segera kembali layak huni. Upaya tersebut dinilai penting mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut, sehingga rumah warga harus segera diperbaiki agar aman ditempati.
“Kebutuhan mendesak warga adalah perbaikan atap. Ini sudah kami usulkan untuk segera direalisasikan melalui mekanisme bantuan yang ada. Kami berharap proses perbaikan dapat dilakukan secepatnya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang,” jelasnya.
Disisi lain, BPBD juga terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Dengan kondisi cuaca saat ini juga masih rawan terjadi bencana, mulai dari angin kencang, hujan deras, hingga ancaman longsor di wilayah perbukitan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Angin kencang, hujan lebat, dan potensi bencana lainnya masih mungkin terjadi. Segera laporkan ke BPBD atau aparat pekon apabila ada kejadian serupa, agar bisa segera kami tangani,” tandasnya. (yayan/*)