Edukasi Tertib Lalu Lintas, Satlantas Polres Pesbar Sasar Anak Sekolah

SATLANTAS Polres Pesisir Barat berikan edukasi tertib berlalu lintas kepada siswa di SDN 7 Krui. Foto Dok --

PESISIR TENGAH - Upaya membangun budaya tertib berlalu lintas tidak cukup hanya dilakukan kepada pengendara dewasa yang sehari-hari menggunakan jalan raya. Kesadaran tersebut justru perlu ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan yang melekat hingga mereka tumbuh dewasa. Hal itu yang mendorong Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pesisir Barat (Pesbar) gencar melaksanakan program edukasi ke sekolah-sekolah dasar.

Pada Senin, 8 September 2025, Satlantas Polres Pesbar menggelar kegiatan edukasi sadar tertib lalu lintas di SDN 7 Krui, Kecamatan Pesisir Tengah. Kehadiran polisi berseragam di tengah anak-anak disambut antusias. Murid-murid tampak bersemangat mengikuti arahan yang dikemas dalam bentuk pembelajaran interaktif serta praktik langsung tentang cara berlalu lintas yang aman.

Kasat Lantas Polres Pesbar Iptu Ucida, S.KM., S.H., M.H., yang hadir mewakili Kapolres AKBP Bestiana, S.I.K., M.M., menjelaskan bahwa kegiatan itu menjadi bagian dari program berkelanjutan untuk menanamkan kedisiplinan dan pemahaman mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya. Menurutnya, anak-anak harus dikenalkan dengan aturan lalu lintas sejak usia sekolah dasar agar nantinya terbiasa taat rambu, disiplin, serta mengutamakan keselamatan, baik saat berjalan kaki, dibonceng, maupun ketika kelak menjadi pengendara.

“Pembinaan sejak usia dini sangat penting untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas. Kalau anak-anak sudah terbiasa, maka saat dewasa mereka tidak akan menganggap aturan sebagai beban, melainkan kebutuhan untuk melindungi diri dan orang lain,” tegas Ucida.

Dikatakannya, kegiatan edukasi seperti ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah preventif dalam rangka menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di masa depan. Menurutnya, pola pembinaan yang menyentuh anak-anak akan jauh lebih efektif karena pada fase tersebut mereka cenderung mudah meniru, mengingat, serta membentuk kebiasaan baru.

“Edukasi seperti ini merupakan investasi jangka panjang. Kalau sejak kecil sudah mengenal rambu, tahu cara menyeberang dengan benar, serta terbiasa menggunakan helm, maka risiko pelanggaran dan kecelakaan bisa ditekan,” jelasnya.

Masih kata dia, dalam kegiatan di SDN 7 Krui, Satlantas juga memberikan contoh cara menyeberang jalan dengan aman. Anak-anak diajak mempraktikkan langsung bagaimana memperhatikan kanan-kiri sebelum melangkah, menggunakan zebra cross, serta memastikan kondisi lalu lintas memungkinkan. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan berbagai rambu lalu lintas sederhana yang sering dijumpai di jalan raya.

“Tidak hanya teori, Satlantas juga mengajak siswa memahami pentingnya penggunaan helm saat dibonceng orang tua,” katanya.

Menurut Ucida, kegiatan ini tidak hanya sekadar memberikan wawasan, melainkan juga menanamkan rasa tanggung jawab moral kepada anak-anak. Diharapkan, mereka tumbuh menjadi pelopor keselamatan lalu lintas yang dapat menularkan kebiasaan baik kepada teman sebaya maupun lingkungan sekitar.

“Melalui kegiatan edukasi ini, kami berharap generasi muda di Pesbar tidak hanya mengerti aturan lalu lintas, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Mereka bisa mengingatkan orang tua, teman dan tetangga agar selalu mengutamakan keselamatan,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan