Ultimatum Israel dan Trump, Hamas Siap Berunding

Pembebasan tentara israel oleh militer hamas. Foto/net--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO– Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melontarkan peringatan keras kepada Hamas agar segera menyerah dan membebaskan para sandera di Gaza. Katz menegaskan jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka Gaza akan menghadapi kehancuran total.

Peringatan tersebut muncul hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan ultimatum serupa. Trump menekankan Hamas harus menerima proposal kesepakatan pembebasan sandera yang telah disetujui Israel, sembari memperingatkan konsekuensi berat jika kelompok itu menolak.

Di lapangan, militer Israel terus meningkatkan serangan udara di Kota Gaza. Dalam dua hari terakhir, sedikitnya 58 orang dilaporkan tewas akibat gempuran, termasuk dari serangan terhadap gedung-gedung tinggi yang dituding digunakan Hamas untuk aktivitas militer. Hamas membantah tuduhan itu dan menegaskan tidak menggunakan fasilitas sipil sebagai markas.

Militer Israel menyebut masih ada 47 sandera yang ditahan di Gaza, dengan 25 di antaranya diyakini telah tewas. Tekanan internasional semakin besar agar kedua pihak segera menyepakati gencatan senjata.

Beberapa jam setelah ultimatum Trump, Hamas menyatakan siap untuk berunding. Mereka mengajukan syarat berupa deklarasi resmi berakhirnya perang, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, serta pembentukan komite independen Palestina untuk mengelola wilayah tersebut.

Sementara itu, utusan Gedung Putih disebut telah membawa proposal baru yang mencakup pembebasan sandera dan gencatan senjata, meski detailnya belum dipublikasikan. Trump mengaku optimistis kesepakatan akan segera tercapai.

Namun, jalan menuju perdamaian masih panjang. Sebelumnya, Hamas menerima usulan gencatan senjata selama 60 hari dengan pembebasan sandera bertahap, tetapi ditolak Israel yang menuntut pembebasan sekaligus dan pelucutan senjata Hamas. Konflik berkepanjangan sejak serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 64 ribu warga Palestina dan 1.200 warga Israel, mayoritas sipil. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan