BPBD Minta Camat dan Pekon Segera Laporkan Dampak Banjir

Kepala BPBD Pesisir Barat Imam Habibbudin --
RADARLAMBAR.BACAKORAN.Co - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengimbau seluruh camat dan pemerintah pekon, terutama di wilayah yang terdampak bencana banjir pada Senin Petang, 8 September 2025 lalu agar segera menyampaikan laporan resmi terkait kondisi pasca bencana kepada BPBD setempat.
Hingga kini, instansi yang menangani penanggulangan bencana itu masih menunggu data tertulis mengenai kerusakan maupun kerugian yang ditimbulkan akibat genangan air yang melanda sejumlah titik di Negeri Para Sai Batin dan Ulama.
Kepala BPBD Kabupaten Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan proses inventarisasi baik terhadap sarana prasarana milik pemerintah daerah maupun kerugian yang diderita masyarakat. Namun, sampai sekarang belum ada satu pun laporan resmi dari kecamatan maupun pekon yang masuk ke BPBD.
“Kami saat ini juga masih menginventarisasi pasca bencana banjir terutama di lingkungan Pemkab setempat, salah satunya di basement kantor yang kemarin terendam banjir hingga merusak sejumlah kendaraan dinas,” kata Imam, Kamis, 11 September 2025.
Imam merinci, berdasarkan hasil pengecekan sementara, kerugian materiil terbesar diperkirakan berasal dari kendaraan dinas yang terendam air di basement gedung pemkab. Nilainya ditaksir mencapai Rp650 juta, mengingat hampir seluruh kendaraan mengalami kerusakan berat dan dipastikan membutuhkan perbaikan total. Sementara itu, untuk instalasi perkantoran, terutama perangkat kelistrikan yang berada di basement, saat ini juga masih dalam proses inventarisasi oleh tim teknis.
“Untuk kerugian pada instalasi listrik, mudah-mudahan tidak terlalu besar. Namun, kami tetap menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut, mengingat peralatan yang terendam cukup vital bagi operasional gedung pemerintahan,” jelasnya.
Masih kata dia, seiring dengan berjalannya waktu, genangan air di basement kini mulai menyusut. Ketinggian air yang sebelumnya mencapai setengah badan kendaraan, saat ini tinggal berkisar 20 hingga 30 sentimeter. BPBD juga masih menunggu bagian umum Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Pesbar untuk upaya lanjutan pengeringan didalam basement tersebut.
“Saat ini juga masih dilakukan pengecekan mesin pembuangan air yang ada di basement, karena kondisinya ikut rusak. Kami tetap akan mengupayakan untuk melakukan pengeringan total air didalam basement secara bertahap,” katanya.
Sedangkan, kata Imam, terkait dampak banjir yang melanda wilayah lain di Pesbar, ia juga belum bisa memastikan besaran kerugian yang ditanggung warga. Hal ini disebabkan belum adanya laporan tertulis dari pihak kecamatan maupun pekon. Padahal, data tersebut sangat penting sebagai dasar langkah lanjutan, termasuk kemungkinan pemberian bantuan.
“Kalau melihat kondisi banjir yang terjadi, sebenarnya genangan air tidak berlangsung lama. Artinya, rumah-rumah warga yang sempat tergenang hanya dalam durasi singkat dan air cepat surut,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, dimungkinkan dampak kerugiannya pun minim. Terlebih sampai sekarang belum ada laporan tertulis dari kecamatan dan pekon mengenai kerugian akibat banjir tersebut. Meski demikian, BPBD tetap membuka ruang koordinasi dan berharap pemerintah pekon maupun kecamatan bisa segera menyampaikan laporan resmi. Dengan demikian, pihaknya dapat segera menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Jangan hanya disampaikan secara lisan, tetapi dituangkan dalam bentuk tertulis agar jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga BPBD bisa segera menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan OPD terkait di lingkungan Pemkab Pesbar,” tandasnya. (yayan/*)