Bakrie Caplok Tol Cimanggis–Cibitung, Transaksi Rp3,56 Triliun

Grup konglomerasi Bakrie resmi menjadi pemilik penuh Tol Cimanggis-Cibitung usai mengakuisisi kepemilikan saham operator tol Rp3,56 triliun. Dok PT Cimanggis Cibitung Tollways--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO- Grup konglomerasi Bakrie melalui PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) resmi mengambil alih penuh kepemilikan Tol Cimanggis–Cibitung. Aksi korporasi ini dilakukan setelah perusahaan milik keluarga Bakrie tersebut mengakuisisi 90 persen saham PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) yang sebelumnya dikuasai PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Waskita Toll Road (WTR). Dengan tambahan tersebut, BNBR kini menguasai 100 persen saham operator tol sepanjang 26,18 kilometer tersebut.

Sebelum akuisisi, BNBR hanya mengantongi 10 persen saham di CCT. Mayoritas kepemilikan berada di tangan SMI sebesar 55 persen dan WTR sebesar 35 persen. Proses transaksi ini membuat BNBR sepenuhnya menggantikan posisi dua pemegang saham tersebut.

Menurut laporan perseroan, nilai transaksi mencapai Rp3,56 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp1 triliun digunakan untuk akuisisi saham, sementara Rp2,56 triliun dialokasikan untuk mengambil alih piutang SMI dan WTR terhadap CCT. Piutang ini berasal dari pinjaman pemegang saham guna mendukung pembangunan jalan tol.

Pendanaan transaksi dilakukan melalui pinjaman dari ADH Jackpot SPV Limited, anak perusahaan dari induk investasi yang berbasis di Uni Emirat Arab. Jumlah pinjaman yang disepakati mencapai US$312 juta atau sekitar Rp5,14 triliun, memberi ruang likuiditas bagi BNBR dalam melanjutkan ekspansi infrastruktur.

 

Aset strategis di lingkar Jabodetabek

Tol Cimanggis–Cibitung memiliki nilai strategis karena menghubungkan ruas utama Jakarta Outer Ring Road (JORR) I dengan JORR II. Jalan tol ini menjadi bagian penting dalam distribusi logistik dari wilayah industri di Bekasi dan sekitarnya menuju jalur tol trans-Jawa. Dengan kepemilikan penuh, Grup Bakrie diperkirakan dapat lebih leluasa mengelola operasional sekaligus mengoptimalkan pendapatan konsesi dalam jangka panjang.

BNBR memproyeksikan, kepemilikan penuh ini akan menambah kontribusi pendapatan konsolidasi hingga lebih dari 25 persen per tahun dalam jangka menengah. Konsolidasi ini juga memberi kontrol operasional yang lebih kuat sehingga efisiensi dapat dilakukan mulai dari manajemen lalu lintas hingga pengelolaan aset tol.

Strategi Bakrie kembali ke infrastruktur

Akuisisi penuh atas CCT menandai kembalinya Grup Bakrie pada sektor infrastruktur setelah sebelumnya lebih dikenal melalui portofolio energi, media, hingga pertambangan. Dengan langkah ini, BNBR mempertegas arah bisnis jangka panjang yang berfokus pada infrastruktur dan manufaktur.

Keterlibatan investor dari Uni Emirat Arab melalui fasilitas pinjaman juga menunjukkan adanya kepercayaan asing terhadap prospek bisnis jalan tol di Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebutuhan investasi besar pada proyek infrastruktur yang terus digenjot pemerintah, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada pembiayaan domestik.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan