Dapur MBG Ditutup Akibat 23 Siswa di Mamuju Diduga Keracunan

Ilustrasi. Program MBG. Foto-Net-Ilustrasi CNN Indonesia-
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kembali mendapat sorotan setelah puluhan siswa SD Negeri Taan Galung dan SMP Negeri 1 Tapalang diduga mengalami keracunan pada Rabu (24/9).
Koordinator MBG Sulawesi Barat, Hasri, memastikan dapur penyedia makanan ditutup sementara. “Dapur tutup sementara,” ujarnya, Kamis (25/9). Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah dibawa ke BPOM Mamuju untuk diteliti lebih lanjut.
Korban Berangsur Membaik
Data sementara mencatat 23 siswa menjadi korban keracunan. Kepala Dinas Kesehatan Mamuju, Sita Harit Ibrahim, menyebut dua siswa yang sempat kritis kini kondisinya mulai membaik meski masih dalam perawatan intensif.
Guru SMP Negeri 1 Tapalang, Sabri Wahab, menuturkan makanan MBG dibagikan pada pukul 11.30 WITA saat jam istirahat kedua. Menu terdiri dari nasi, sayur labu siam, tempe, ayam geprek, dan buah semangka. “Tidak lama setelah menyantap makanan, sejumlah siswa mengeluh mual dan pusing,” jelasnya.
Tinjauan Gubernur Sulbar
Di tengah kasus ini, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka meninjau langsung pelaksanaan program MBG di SMA Negeri 1 Kalukku. Ia memastikan makanan yang disajikan masih memenuhi standar gizi dan dalam kondisi steril.
“Setelah saya lihat, makanannya cukup steril, tidak basi, dan memenuhi standar gizi. Ada ayam, tahu, pisang, susu, dan nasi,” terang Suhardi dalam keterangan tertulis.
Suhardi juga mengingatkan pihak sekolah dan siswa lebih berhati-hati sebelum mengonsumsi makanan. “Kalau makanannya basi atau tidak steril, lebih baik jangan dimakan daripada menimbulkan sakit,” pesannya.
Menunggu Hasil BPOM
Pemerintah daerah kini menanti hasil uji laboratorium dari BPOM untuk memastikan penyebab keracunan massal tersebut. Sementara itu, dapur program MBG tetap ditutup hingga investigasi selesai.