Sabah Way Tegaga Disiapkan Jadi Agrowisata Kuliner

Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau mempersiapkan pembangunan objek wisata Sabah Way Tegaga. Foto Dok--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Program pangan berbasis desa binaan yang digagas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Barat terus berkembang. Setelah berhasil menghidupkan kembali lahan pertanian tidur di Pekon Tanjung Raya, Kecamatan Sukau, kini konsep lebih besar mulai disiapkan: pembangunan objek wisata Sabah Way Tegaga.

Peratin Tanjung Raya Johan Sapri mengungkapkan, Sabah Way Tegaga dirancang sebagai agrowisata kuliner terpadu. Destinasi ini nantinya akan dilengkapi dengan wahana wisata air, area bermain, pusat kuliner berbasis hasil bumi lokal, serta fasilitas pendukung lain. Konsep tersebut diharapkan menjadi penghubung antara sektor pertanian dan pariwisata, sehingga memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat.

“Kalau selama ini kita bicara pangan hanya sebatas produksi di sawah, ke depan hasil panen akan kita kelola dan pasarkan langsung di kawasan wisata ini. Jadi masyarakat bukan hanya petani, tapi juga pelaku usaha kuliner dan pariwisata. Inilah nilai lebih Sabah Way Tegaga,” ujarnya.

Ia menjelaskan, desain kawasan sudah disiapkan, meliputi peta tata letak, zonasi area kuliner, rekreasi, hingga edukasi pertanian. Saat ini proses berlanjut pada tahap persiapan permodalan. Selain dukungan dari pemerintah pekon, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan sejumlah investor agar proyek ini bisa segera terealisasi.

“Pekon tentu punya keterbatasan, makanya kita dorong ada kolaborasi dengan pihak swasta. Dengan investor masuk, pembangunan bisa lebih cepat dan fasilitas lebih lengkap. Harapan kami, Sabah Way Tegaga menjadi daya tarik baru, tidak hanya untuk warga lokal tapi juga wisatawan luar daerah,” jelasnya.

Sabah Way Tegaga diproyeksikan menjadi ikon wisata baru Lampung Barat yang berbasis pertanian modern. Konsepnya tak hanya menghadirkan rekreasi, tetapi juga edukasi pangan, dimana pengunjung bisa melihat langsung proses bercocok tanam, belajar mengolah hasil panen, lalu menikmati produk kuliner khas di lokasi.

“Wisata ini kami bangun dengan semangat pemberdayaan masyarakat. Jadi warga tidak sekadar jadi penonton, melainkan pengelola utama. Baik sebagai penyedia kuliner, pemandu wisata, hingga penggerak ekonomi kreatif. Dengan begitu, manfaatnya bisa langsung dirasakan,” tambahnya.

Dengan hadirnya Sabah Way Tegaga, pihaknya berharap Pekon Tanjung Raya diharapkan makin dikenal sebagai desa pionir yang berhasil mengintegrasikan pangan dan pariwisata. Bukan hanya menjaga ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat identitas lokal. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan