Didukung 7 SPBU dan 9 Pertashop, Pasokan BBM di Pesisir Barat Aman

Kabid Perdagangan pada Diskopdag Pesbar Panji Adha Santoso.--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) dipastikan masih aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mulai dari jenis Pertamax, Pertalite, hingga Solar, distribusinya berjalan lancar dan belum ada kendala berarti. Pasokan tersebut tidak hanya melayani kebutuhan warga setempat, tetapi juga kendaraan dari luar daerah yang melintas di jalur lintas barat (jalinbar) Sumatera yang membelah wilayah ini.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Pesbar, Panji Adha Santoso, S.Kom., M.M., mengatakan bahwa hingga kini kebutuhan BBM di Pesbar masih tercukupi. Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu kelangkaan karena stok masih tersedia di sejumlah titik penyalur resmi.

“Untuk kebutuhan BBM di Kabupaten Pesbar sampai hari ini masih aman. Semua jenis bahan bakar seperti Pertalite, Pertamax, maupun Solar masih bisa dipenuhi baik untuk kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun keperluan nelayan dan petani,” katanya.

Dijelaskannya, faktor utama yang membuat pasokan di wilayah ini stabil adalah keberadaan tujuh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di sepanjang jalur lintas barat. Selain itu, terdapat pula SPBKB AKR dan SPBUN yang ikut mendukung distribusi BBM di Pesbar. Keberadaan tujuh SPBU tersebut sangat vital. Semua masih beroperasi normal dan bisa melayani kebutuhan masyarakat setiap hari.

“Jadi tidak ada kekhawatiran terkait kelangkaan, apalagi jalur lintas barat ini juga menjadi rute utama kendaraan dari dan menuju berbagai daerah,” jelasnya.

Selain SPBU, ketersediaan BBM di Pesbar juga diperkuat dengan sembilan unit Pertashop yang tersebar di beberapa kecamatan. Pertashop merupakan lembaga penyalur resmi Pertamina berskala kecil yang biasanya ditempatkan di wilayah pedesaan atau daerah yang jauh dari SPBU.

“Di Pesbar, Pertashop yang masih aktif berjumlah sembilan. Memang fokusnya hanya menyediakan Pertamax, tetapi minat masyarakat terhadap Pertamax sekarang semakin tinggi,” ujar Panji.

Menurutnya, masyarakat menilai pengisian di Pertashop lebih mudah dan cepat, sehingga menjadi pilihan banyak pengguna kendaraan. Meningkatnya permintaan Pertamax bukan hal yang mengkhawatirkan, sebab distribusi tetap terjaga. Masyarakat pun mulai menyadari manfaat penggunaan BBM non-subsidi yang lebih ramah mesin dan efisien. Pertamax memang non-subsidi, tetapi masyarakat di Pesbar cukup antusias menggunakannya. Jadi keberadaan Pertashop ini semakin melengkapi layanan SPBU yang ada.

“Kami berharap kebutuhan BBM yang semakin meningkat di masa depan tidak sampai menimbulkan kekurangan karena titik-titik penyalur di Pesbar dinilai sudah memadai,” jelasnya.

Hingga kini, kata Panji, kebutuhan BBM menjadi salah satu sektor vital yang terus dipantau pemerintah daerah. Dengan kondisi geografis Pesbar yang berada di jalur strategis Sumatera, peran SPBU dan Pertashop sangat penting untuk menjaga kelancaran transportasi barang maupun orang. Selain itu, keberadaan nelayan dan petani yang juga memerlukan pasokan BBM untuk menunjang aktivitas mereka menjadi perhatian serius.

“Karena itu pengawasan akan terus dilakukan. Kami tidak ingin masyarakat resah karena isu kelangkaan. Apalagi Pesbar termasuk jalur padat lalu lintas yang dilalui kendaraan dari berbagai daerah. Jadi ketersediaan BBM harus benar-benar terjamin,” pungkasnya.(yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan