Jakarta Tetap Ibu Kota Negara, Transformasi Budaya Betawi Jadi Fokus Pemerintah Provinsi

Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto dok--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa Jakarta masih akan tetap menjadi ibu kota negara Indonesia meski Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan sebagai Ibu Kota Politik pada 2028. Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 yang mengatur pemutakhiran rencana kerja pemerintah.
Pramono menjelaskan bahwa meski IKN ditetapkan sebagai ibu kota politik, Jakarta akan tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi, bisnis, dan sebagian besar administrasi pemerintahan. Sementara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif kemungkinan besar akan beroperasi di IKN pada 2028, namun sebagian besar aktivitas pemerintahan masih berlangsung di Jakarta.
Dalam sambutannya pada acara kunjungan kelas Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Balai Kota Jakarta, Pramono juga menyampaikan pentingnya persiapan bagi Pemerintah Provinsi Jakarta untuk menghadapi perubahan tersebut. Salah satu langkah besar yang akan diambil adalah penguatan budaya Betawi sebagai identitas utama kota Jakarta, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024. Ini akan tercermin dalam berbagai simbol budaya Betawi di seluruh wilayah Jakarta, seperti pada billboard dan batas kecamatan.
Meski begitu, Pramono menegaskan bahwa penguatan budaya Betawi tidak akan mengurangi keragaman multikultural yang telah menjadi ciri khas Jakarta. Selain itu, fokus lainnya adalah transformasi sosial dan ekonomi. Pemerintah Provinsi Jakarta akan mendorong pengurangan kesenjangan sosial yang masih ada, meski rasio gini sudah menunjukkan penurunan.
Pramono juga menyoroti pentingnya mengubah pola birokrasi yang kaku dan terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan APBD Jakarta yang diperkirakan mencapai Rp92 triliun pada tahun 2025, Pramono ingin agar kota ini tidak hanya mengandalkan anggaran daerah, melainkan juga menggali potensi lainnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Jakarta diharapkan dapat menghadapi perubahan besar menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*/rinto)