DAK Fisik Tembus Rp17 Miliar

Ilustrasi Dana Alokasi Khusus (DAK)-----
BALIKBUKIT – Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di Kabupaten Lampung Barat mulai menunjukkan progres positif. Hingga akhir September 2025, dana yang sudah masuk ke kas daerah (kasda) tercatat mencapai Rp17 miliar lebih, atau sekitar 20,80 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp84 miliar.
Plt. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Lampung Barat, Sumadi, S.I.P., M.M., menyampaikan bahwa meskipun angka serapan belum mencapai separuh dari target, pemerintah daerah tetap optimistis realisasi akan meningkat seiring percepatan pelaksanaan program di lapangan.
“Kami optimis serapan akan terus bertambah. Saat ini, beberapa sektor sudah menunjukkan kemajuan signifikan, khususnya pendidikan dan kesehatan, yang memang menjadi prioritas dalam pembangunan daerah,” ungkap Sumadi
Dari rincian yang dipaparkan, sektor pendidikan mencatatkan realisasi hampir sempurna. Untuk program di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dari target Rp988 juta telah terealisasi sebesar Rp987 juta atau 99,56%.
Sementara di tingkat Sekolah Dasar (SD), dari alokasi Rp214 juta, sudah terserap Rp210 juta (98,09%), dan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), dari Rp234 juta telah terealisasi Rp227 juta (97,23%).
“Ini menunjukkan bahwa sektor pendidikan cukup siap dan cepat dalam menyerap anggaran. Ini penting untuk menunjang peningkatan kualitas layanan pendidikan,” jelas Sumadi.
Di sisi lain, sektor kesehatan yang juga jadi prioritas, baru menunjukkan capaian sebagian. Pelayanan kesehatan dasar dari target Rp38 miliar, baru terealisasi Rp11 miliar (29,79%). Sedangkan program Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dari alokasi Rp3 miliar, baru terealisasi Rp490 juta (15,26%).
Sementara itu, bidang infrastruktur seperti air minum, sanitasi, jalan, dan irigasi masih menunjukkan angka realisasi yang cukup rendah. Untuk air minum dari target Rp4 miliar, baru terealisasi Rp2,9 miliar (69.51%), dan sanitasi dari Rp5 miliar baru terserap sedikit lebih dari Rp1,2 miliar (25%). Serta sanitasi dan jalan belum ada realisasinya.
“Kami terus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis agar pelaksanaan program bisa dimulai dan serapan anggaran meningkat. Meski jumlah DAK tahun ini lebih kecil dibanding tahun sebelumnya, kami tetap berupaya maksimal untuk mendorong pelayanan publik yang lebih baik,” tegasnya.
Sumadi menegaskan bahwa percepatan realisasi anggaran tidak boleh mengorbankan kualitas pekerjaan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat tetap mengedepankan prinsip efektif, efisien, dan akuntabel dalam pelaksanaan setiap program.
“Fokus kami bukan sekadar menyerap anggaran, tapi memastikan dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat, terutama dalam layanan pendidikan dan kesehatan,” pungkasnya.
Dengan waktu pelaksanaan yang masih tersisa di triwulan akhir, Pemkab Lampung Barat berharap seluruh OPD dapat mengakselerasi proses pelaksanaan kegiatan, agar serapan DAK Fisik 2025 bisa mencapai target maksimal. (lusiana)