Doa Bersama, Parosil Mabsus dan Warga Talang Kuningan Satukan Hati Demi Kedamaian

BUPATI Lampung Barat Parosil Mabsus bersama warga Kuningan menggelar doa bersama demi kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Lampung Barat--
WAYTENONG— Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti Talang Kuningan, Kecamatan Pajar Bulan, saat Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus bersama warga setempat menggelar doa bersama demi kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Lampung Barat.
Kegiatan spiritual yang berlangsung sederhana namun penuh makna ini dipimpin langsung oleh Guru Besar Pejuang Siliwangi Indonesia, Edeh Puradiredja, serta diikuti oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pirwan Bachtiar, para kepala perangkat daerah, camat, lurah, serta puluhan warga dan anggota Pejuang Siliwangi Lampung Barat.
Dalam sambutannya, Parosil Mabsus menekankan pentingnya menggabungkan ikhtiar lahir dan batin dalam menghadapi berbagai tantangan yang tengah melanda daerah, seperti musibah banjir dan konflik antara manusia dengan satwa liar di wilayah Suoh dan BNS.
"Kita hadir di sini bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menyatukan hati dan memperkuat solidaritas. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi Lampung Barat dari segala bentuk bencana dan memberikan ketenteraman bagi seluruh masyarakat," ujar Parosil.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata partisipasi Pejuang Siliwangi dalam mendukung stabilitas dan ketentraman sosial melalui pendekatan spiritual dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Bangsa ini tidak hanya dibangun dengan kerja keras, tapi juga dengan kekuatan doa. Semoga upaya kita ini menjadi energi positif untuk kemajuan dan ketenteraman Lampung Barat," tambahnya.
Sementara itu, Adun Hermawan, warga Talang Kuningan, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, selain mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah daerah, doa bersama ini juga menjadi pengingat pentingnya persatuan di tengah dinamika nasional.
"Ini bukan sekadar kegiatan religius, tapi juga momentum memperkuat kebersamaan. Semoga tradisi seperti ini terus dijaga untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat," tutup Adun.
Kegiatan doa bersama ini menunjukkan bahwa di tengah situasi yang penuh tantangan, semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Lampung Barat tetap terjaga, bersatu dalam harapan akan masa depan yang damai dan sejahtera. (rinto/nopri)